Audi Punya Konsumen Loyal, Ini Buktinya

Harga tidak menjadi kendala untuk memiliki mobil keluaran Jerman tersebut.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 02 Jun 2016, 09:21 WIB
Harga tidak menjadi kendala untuk memiliki mobil keluaran Jerman tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Penjualan Audi di Indonesia anjlok setelah memutuskan untuk tidak lagi memproduksi sedan Audi A4 dan A6 di dalam negeri. Pasalnya, setelah tidak lagi diproduksi di dalam negeri, harga jualnya naik antara 20-30 persen.

Presiden Direktur PT Garuda Mataram Motor Andrew Nasuri mengatakan, Audi Indonesia memproduksi A4 dan A6 secara semi knock down (SKD) sejak 2011 dan berakhir pada 2014. Alhasil, sejak diputuskan tak lagi diproduksi status keduanya kembali menjadi model CBU (completetly build up).

Meski begitu, Audi masih memiliki tempat di hati pecintanya. Harga tidak menjadi kendala untuk memiliki mobil keluaran Jerman tersebut.

"Peminat Audi di Indonesia masih ada. Walaupun harganya lebih tinggi tapi pasti ada konsumen. Karena ada konsumen yang memang mengerti teknologi-teknologi yang dipakai oleh Audi. Mereka sudah enjoy jadi ogah pindah ke merek lain," ujar Andrew di Jakarta baru-baru ini.

Saking cintanya pada mobil berlambang empat cincin tersebut, menurut Andrew, konsumen Audi bisa punya 5-6 mobil. "Kalau mereka sudah punya Audi tak ingin lepas (menjual) tapi akan tambah terus," tambah Andrew.

Apa yang ia sebutkan bukanlah omong kosong. All new Audi A4 yang baru saja diluncurkan sudah ada pemiliknya. "Yang ada saat ini 8 unit, tapi itu sudah konsumen punya. Konsumen loyal semua, gak ada (konsumen) yang baru," katanya.

Sekadar informasi, Audi A4 2.0 TFSI ditawarkan dengan harga Rp 990 juta, sementara A4 TFSI Quattro dipatok Rp 1,2 miliar on the road Jakarta. Ada 8 warna yang disodorkan, di antaranya Ibus White, Brilliant Black, Floret Silver, Manhattan Grey, Argus Brown, Scuba Blue, Mythos, dan Tanggo Red.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya