Pelukan Akhir Kekasih Sebelum Wanita Muda Tewas dengan Cangkul

IH marah. Sekonyong-konyong dia meninggalkan mess tempat Enno tinggal. Di perjalanan dia bertemu RAH dan MA.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 16 Mei 2016, 18:55 WIB
Polisi menemukan pakaian diduga milik pelaku pembunuhan di TKP. Sementara itu, tiga orang tewas akibat miras oplosan.

Liputan6.com, Tangerang - Masalah perjodohan ada di balik pembunuhan sadis Enno Parinah (18), buruh pabrik plastik di Tangerang. Sang kekasih, IH, tidak terima Enno jatuh ke tangan pria lain. IH akhirnya gelap mata dan bersama dua rekannya menghabisi nyawa Enno.

"Memang adanya unsur perjodohan korban itu menjadi pemicu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Ajun Komisaris Besar Sutarmo saat ditemui di ruang kerjanya, di Markas Polres Metro Tangerang Kota, Senin (16/5/2016).

Sutarmo mengatakan, sebelumnya korban sempat mengabarkan kepada IH bahwa dia akan dijodohkan. Karena itu IH menghubungi korban via pesan singkat dan meminta bertemu untuk memeluk dan mencium korban terakhir kalinya.

"Karena itu saat IH datang ke mess, korban membukakan pintu untuknya. IH juga sempat minta untuk berhubungan badan, tapi ditolak oleh korban," kata Sutarmo.

IH marah. Sekonyong-konyong dia meninggalkan mess tempat Enno tinggal. Di perjalanan dia bertemu RAH dan MA. Keduanya mengajak IH untuk membunuh korban.

"Dia enggak bakal jadi pacar kamu lagi kok," kata Sutarmo menirukan ucapan tersangka.

Kemudian ketiganya bersama-sama masuk ke kamar mess korban dan melakukan pembunuhan. RAH, tersangka yang berstatus siswa SMP itulah yang memegang cangkul. Alat pertanian itu dia dapat dari pojok luar mess yang biasa digunakan untuk renovasi.

"Itu pesan pelaku yang kita dapat dari hasil pra rekonstruksi ketiga kali dan olah TKP empat kali," kata Sutarmo.

Untuk penyebab pasti kematian korban, Sutarmo mengaku belum memastikan apakah disebabkan oleh tindakan kekerasan dengan gagang cangkul tersebut atau hal lain. "Kita masih menunggu hasil visum," kata Sutarmo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya