Pada Juni 2016 Bumi Terancam Dilanda Kegelapan Total?

Sebuah rumor mengatakan bahwa Bumi akan mengalami kegelapan total pada 10-17 Juni 2016 karena efek dari badai Matahari. Benarkah?

oleh Citra Dewi diperbarui 04 Mei 2016, 12:29 WIB
Ilustrasi Bumi (NASA)

Liputan6.com, Riyadh - Sebuah kabar burung kembali merebak di dunia maya. Hal tersebut tersebar via media sosial Facebook yang memperingatkan bahwa Bumi akan mengalami kegelapan total selama 8 hari, yaitu pada 10 hingga 17 Juni 2016.

Peringatan tersebut diposting pada 26 April oleh Ralfh Johnfred dan mengklaim bahwa kabar tersebut telah dikonfirmasi oleh Badan Antariksa Amerika, NASA.

Berdasarkan klaim Ramos Ecle, dalam sebuah konferensi pers di Menlo Park, California, NASA mengkonfirmasi bahwa Matahari tak akan menampakkan dirinya di Bumi selama 8 hari.

Selain NASA, Ramos juga mengatakan bahwa BBC, CNN, dan Reuters juga telah mengabarkan peringatan yang dikeluarkan oleh badan antariksa itu. Namun ketika dilakukan pengecekan ke tiga website tersebut, tak ditemukan berita yang memuat tentang 'hilangnya' Matahari dari Bumi.

Ramos Ecle yang mengaku mengutip kabar tersebut dari rilis, menulis bahwa pada malam kedua dan ketiga terjadinya kegelapan total di Bumi, orang-orang akan terganggu yang mengakibatkan menyebarnya berbagai penyakit.

Dikutip dari International Business Times, Rabu (4/5/2016),Menurut peringatan yang ditulisnya, peristiwa tersebut juga akan mengakibatkan dunia mengalami krisis listrik, di mana penjualan berbagai macam alat penerangan akan meledak di pasaran. Pria itu juga mengklaim, pada hari ke lima terdapat peningkatan jumlah orang yang melakukan bunuh diri.

Ramos Ecle mengaku tak membuat berita tersebut dan hanya menyebarkannya kembali, namun ia tak menyebutkan sumber aslinya. Ia berkata bahwa terhalangnya sinar Matahari diakibatkan karena badai Matahari yang menyebabkan debu dan puing-puing angkasa luar dan memblokir 90 persen cahaya ke Bumi.

Badai matahari atau solar flare (NASA)

Dikutip dari International Business Times, Rabu (4/5/2016), dalam peringatan yang ditulis dalam Facebook-nya, ia juga mengklaim telah menghubungi Juru Bicara NASA, Charles Frank Bolden dan berkata bahwa Bolden tak bereaksi apa-apa.

Benarkah demikian?

Hoax Versus Fakta?

Sebuah website yang membantah hoax dan rumor, Wafflesatnoon, berkata bahwa badai Matahari tak menyebabkan Bumi gelap gulita, walaupun hal tersebut dapat menyebabkan matinya aliran listrik karena rusaknya transformer listrik.

Wafflesatnoon juga berkata bahwa NASA tak dapat memprediksi terjadinya badai matahari, karena fenomena tersebut membutuhkan waktu 18 jam untuk mencapai Bumi.

Dilansir dari skymetweather.com, sebelumnya sebuah rumor juga tersebar dan mengatakan bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama 15 hari pada November 2015. Namun, kabar burung tersebut tak terbukti.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya