Nadiem Makarim Bantah Go-Jek Kehabisan Dana

Go-Jek membantah perusahaannya mulai kehabisan dana karena menyubsidi driver-nya. Go-Jek juga membantah pihaknya sedang mencari investor.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 03 Mei 2016, 15:43 WIB
Nadiem Makarim di Konferensi Pers Smart Street Program. Foto: Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - CEO Go-Jek Nadiem Makarim membantah bahwa perusahaan yang dirintisnya kehabisan dana.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Tekno Liputan6.com, Selasa (3/5/2016), pria lulusan Hardvard University itu mengklaim, Go-Jek adalah salah satu startup dengan pendanaan terkuat di Indonesia.

"Go-Jek merupakan salah satu perusahaan startup dengan pendanaan terkuat di Indonesia. Kekuatan modal kami tercermin dari inovasi produk dan pelayanan yang kami hadirkan untuk pengguna jasa Go-Jek, termasuk promosi dan ekspansi bisnis di berbagai daerah," kata Nadiem.

Lebih lanjut, Nadiem juga bertutur bahwa Go-Jek tidak sedang mencari investor. Meski begitu, penyedia aplikasi pemesanan ojek itu mengaku terbuka dengan segala peluang untuk memperbesar bisnisnya.

"Kami juga terus menjaga hubungan baik dengan investor dan calon investor yang percaya akan kemampuan dan masa depan Go-Jek,‎" tutur penyandang gelar MBA (Master Business of Administration) itu.

Terkait wawancaranya dengan Reuters, pihak Go-Jek mengklarifikasi bahwa semua startup di seluruh dunia termasuk Go-Jek memang perlu secara kontinu mencari pendanaan dengan tujuan bisnisnya bisa terus tumbuh. Disebut pula bahwa pernyataan itu tidak berhubungan dengan subsidi atau situasi keuangan Go-Jek.

Diberitakan sebelumnya, tindakan yang dilakukan Go-Jek dalam mengorbankan subsidi demi tarif murah memberikan dampak besar yang dapat menguras pundi-pundi Go-Jek. Seperti diketahui, perusahaan kini memiliki 200.000 pengemudi yang harus disubsidi. 

(Tin/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya