Wali Kota Risma Ingin Sejahterakan Warga Surabaya dengan Gas Bumi

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan penghematan menggunakan gas bumi telah terbukti pada industri mikro.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 02 Mei 2016, 18:46 WIB
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menuturkan penghematan menggunakan gas bumi telah terbukti pada industri mikro.

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Jawa Timur, Tri Rismaharini, ingin mensejahterakan war‎ganya dengan menggunakan gas bumi sebagai sumber bahan bakar industri dan rumah tangga.

Risma mengaku ingin pasokan gas bumi dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) untuk Kota Surabaya sejak 2010. Keinginan tersebut didasari dari penghematan yang didapat dengan digunakannya gas bumi dibandingkan dengan gas Liquid Petroleum Gas (LPG).

"Sejak 2010 saya merayu, ketemu Direktur PGN di Yogyakarta, di mana saja. Tapi sejak tahun lalu sesuai mimpi saya,‎" kata ‎Risma, di acara Peresmian dan Groundbreaking Jaringan Gas Kota di Surabaya, Jawa Timur, Senin (2/5/2016).

Risma melanjutkan, ia ingin kesejahteraan warga Surabaya meningkat hingga akhir masa jabatan lima tahun ke depan. Salah satu cara menekan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar dengan menggunakan gas bumi.


‎"Lima tahun ke depan saya pasang target mensejahterakan warga Surabaya karena itu memperkecil pengeluaran dan memperbesar pendapatan untuk mensejahterakan warga Surabaya," ujar Risma.

Risma mengungkapkan, penghematan menggunakan gas bumi telah terbukti pada‎ industri mikro yang terletak di kampung lontong. Penghematannya mencapai 50 persen.

"Saya bayangkan penghematannya industri kecil seperti Kampung Lontong bisa 50 persen. Rata-rata penghematan Rp 2 juta-Rp 3 juta dampak dari pemasangan gas itu," tutur Risma.

Risma melanjutkan, atas penghematan tersebut kini warga Kampung Lontong bisa memperbaiki rumahnya.‎ Ia pun ingin warga Surabaya lainnya mendapat manfaat gas bumi untuk meningkatkan kesejahteraan.

"Karena itu awalnya rumah jelek sekarang sudah bisa memperbaiki rumahnya, karena dulu mereka tidak bisa menabung," ‎tutur Risma. (Pew/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya