Pemerintah Rancang Strategi untuk Cegah Lonjakan Harga Saat Puasa

Selain masyarakat, kebijakan yang tepat soal harga pangan dinilai dapat membantu kehidupan petani dalam negeri.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Apr 2016, 21:56 WIB
Ketersediaan pangan yang dapat diakses oleh setiap rumah tangga dengan harga terjangkau sangat penting bagi terciptanya ketahanan pangan

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah tengah merancang langkah-langkah yang tepat  untuk menjaga harga pangan stabil saat momen Ramadan dan Lebaran 2016. Selain masyarakat, kebijakan yang tepat dinilai dapat membantu kehidupan petani dalam negeri.

“Bikin rancangan, baru dibuat kebijakan harganya. Jangan setelah harga naik, baru dibuat kebijakan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat memimpin Rakor Pangan di kantornya, Jumat (29/4/2016).

Turut hadir pada rakor pangan, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog Djarot Kusumayakti, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin, dan Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Musdhalifah Machmud.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, agar harga di tingkat konsumen tetap terjangkau, penting untuk menjaga inflasi supaya bisa menstabilkan harga.

Sementara menurut Dirut Perum Bulog Djarot, fluktuasi pada bawang merah terjadi secara seasonal (musiman), dengan penanaman besar pada dua titik waktu yang bisa dipakai sepanjang masa.

Berdasarkan data 2015, produksi bawang merah akan menurun pada Februari. Puncak produksi terendah jatuh pada Maret. Sedangkan Juli dan Agustus merupakan puncak produksi.

Dari data tersebut, diakui Djarot, apabila tidak ada intervensi yang memadai, maka harga bawang merah bakal meroket sampai masuk musim panen.

"Namun upaya intervensi berupa pengadaan untuk menjaga stok menjelang puasa, tetap harus berada dalam kendali pemerintah. Ini untuk memastikan petani tidak dirugikan dan konsumen tetap bisa memperoleh harga bawang dengan harga wajar," papar dia. (Fik/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya