Produk Suku Cadang Otomotif RI Banyak Diminati di Thailand

Kementerian Perdagangan optimistis produk suku cadang Indonesia mampu menguasai pasar otomotif Thailand.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Apr 2016, 10:15 WIB
Pekerja saat mengelas komponen mobil di pabrik Karawang 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Jawa Barat, Selasa (26/1). Untuk The All New Fortuner sendiri, kandungan lokal produk mencapai 75%. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) optimistis produk suku cadang Indonesia mampu menguasai pasar otomotif Thailand. Selain itu, Indonesia akan mampu menjadi negara pusat suku cadang dan aksesoris kendaraan terbesar di Asia Tenggara.

Atase Perdagangan (Atdag) Bangkok Rita Tri Mutiawati mengatakan, hal ini terlihat dari antusiame pengunjung terhadap produk suku cadang Indonesia yang ikut serta pada pameran Thailand Auto Parts and Accessories (TAPA) 2016 di Bangkok International Trade Exhibition Center (BITEC), Bangkok, Thailand, pada 7-10 April 2016 lalu.

Dalam pameran ini, tujuh perusahaan yang dibawa Atase Perdagangan Bangkok mendapat permintaan dan kerja sama perdagangan secara signifikan.

Ketujuh perusahaan tersebut yaitu Sinar Agung Selalu Sukses (SASS),AstraOtoparts, SinarContinental,Deli Karet Indonesia (DeliumTires), Garuda Indonesia, KMMotors, Selatan Jadi Jaya, dan Bumi Buana Citra.


"Indonesia memiliki banyak produk suku cadang yang kualitasnya bahkan mampu menembus pasar dunia sehingga saya yakin Indonesia dapat menguasai pasar otomotif Thailand," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Dia menjelaskan, rata-rata produksi mobil di Thailand mencapai 2,46 juta unit, sedangkan Indonesia baru sekitar 1,2 juta unit. Pada 2015, nilai pasar ekspor produk otomotif Indonesia sebesar juta US$ 730 juta.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, suku cadang yang diekspor ke Thailand adalah transmisi kendaraan, kopling dan bagiannya, suku cadang sepeda motor, aksesoris roda, bagian setir, bagian aksesoris untuk badan kendaraan, bagian-bagian rem, radiator, peredam kejutan, bemper, dan sebagainya.

"Ekspor suku cadang ke Thailand tersebut hampir rata-rata meningkat dalam 3 tahun terakhir. Dan di pameran ini, produk suku cadang Indonesia mendapat sambutan positif," kata dia.

Pameran ini diselenggarakan oleh Department of International Trade and Promotion (DITP) dan Think Thailand setiap 2 tahun sekali. TAPA 2016 diikuti 9.419 pelaku usaha dari 64 negara, antara lain Indonesia, Malaysia, Singapura, Vietnam, Jepang, Jerman, Rusia, Korea Selatan, Taiwan, RRT, dan beberapa negara Amerika Selatan. Tahun ini, Rita mencatat sebanyak 10 ribu orang mengunjungi TAPA 2016.

Secara umum, produk-produk yang dipamerkan di TAPA 2016 yaitu suku cadang dan komponen, aksesoris otomotif, petroleum dan pelumas, peralatan maintenance, mesin, IT dan manajemen, serta jasa di bidang servis dan maintenance.

Selain Indonesia, negara-negara partisipan TAPA 2016 yaitu Thailand, India, Taiwan, RRT, Singapura, Viet Nam, Malaysia, Filipina, Hong Kong, Korea Selatan, Amerika Serikat, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya.

Selain pameran, akitivitas lain di TAPA 2016 yaitu business matching, seminar, dan reception night yang mempertemukan antara pengusaha Thailand dengan Indonesia. (Dny/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya