Gerindra Tentukan Sikap Setelah Pelantikan SBY

Gerindra mengisyaratkan akan mengambil posisi di luar pemerintahan SBY-Boediono. Sikap resmi Gerindra akan diumumkan setelah pelantikan presiden dan wapres.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2009, 19:06 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) mengisyaratkan akan mengambil posisi di luar pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono. Sikap resmi Gerindra baru akan diumumkan ke publik setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Kita akan kritis. Di luar dan dalam, baik untuk demokrasi. Di luar kita mengontrol pemerintahan supaya tak semaunya," kata Sekjen Gerindra Ahmad Muzani saat ditemui di acara pernikahan Yenny Wahid-Dhohir Farisi di Ciganjur, Jakarta, Kamis (15/10) seperti dikutip ANTARA.

Ditanya apakah ada komunikasi dengan Yudhoyono terkait penyusunan kabinet nanti, Muzani mengatakan, memang tak ada komunikasi intensif kedua pihak. "Kita pun tak mengajukan proposal," kata Muzani. Alasannya, saat pemilu lalu Gerindra mengajukan calon sendiri bersama PDIP.

Selain itu, kata Muzani, pihaknya ingin mendorong penguatan kabinet presidensial dengan menyerahkan sepenuhnya pada presiden memilih pembantunya. Ditanya bagaimana jika ada kader Gerindra yang diajak masuk kabinet, Muzani menyatakan, keputusan diserahkan kepada Ketua Dewan Pembina. "Hak Dewan Pembina untuk menentukan posisi politik akhir," katanya.

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto juga hadir pada pernikahan puteri kedua mantan presiden KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu enggan memberi jawaban saat ditanya posisi partainya.(JUM/AND)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya