Segmen 1: Trauma Usai Demo Taksi hingga Angkutan Online Ilegal

Kericuhan demo sopir taksi menyisakan trauma bagi para driver ojek online. Sementara itu, pemerintah mengakui angkutan online ilegal.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Mar 2016, 13:06 WIB
Kericuhan demo angkutan menyisakan trauma bagi para ojek online. Sementara itu, pemerintah mengakui angkutan online ilegal.

Liputan6.com, Jakarta - Kericuhan demo angkutan yang terjadi Selasa 22 Maret kemarin, menyisakan trauma bagi para driver ojek online. Mereka enggan mengenakan atributnya hari ini.

Sementara itu, pemerintah mengakui angkutan online ilegal, karena belum berbadan hukum. Sejauh ini Uber belum memberi penjelasan, sementara Grab Car sudah membentuk koperasi sebagai badan hukum dan tengah mengurus berbagai persyaratan lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya