VIDEO: Jembatan Ambruk, Pelajar Basah Kuyup ke Sekolah

Menyeberang sungai seperti yang dilakukan siswa ini memiliki resiko tinggi, tapi terpaksa dilakukan sejak Jembatan Sangkurio ambruk.

oleh Liputan6 diperbarui 16 Mar 2016, 08:25 WIB
Menyeberang sungai dengan rakit yang memiliki resiko tinggi terpaksa dilakukan siswa sejak Jembatan Sangkurio ambruk.

Liputan6.com, Jakarta - Ujian Nasional (UN) semakin dekat menjadi motivasi bagi ratusan siswa SD hingga SMA dari Dusun Sangkurio, Mamuju, Sulawesi Barat untuk berangkat ke sekolah. Walaupun mereka harus menyeberangi sungai menggunakan rakit bambu untuk mencapai sekolahnya yang berada di dusun tetangga, yaitu Dusun Danga.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Rabu (16/3/2016), para siswa bergantian menjadi joki yang mengarahkan rakit hingga ke seberang sungai agar tidak terbawa arus. Rakit diikat pada tali yang terbentang di kedua sisi sungai, agar tidak terbawa arus.

Sebagian siswa ada yang memilih menerjang sungai tanpa alat bantu, karena kapasitas rakit yang terbatas. Akibatnya, mereka berangkat sekolah dengan badan basah kuyup.

Hal ini terpaksa dilakukan siswa sejak Jembatan Sangkurio ambruk. Peristiwa yang terjadi Februari 2016 itu, melukai belasan warga dan anak-anak sekolah yang tengah melintas.

Padahal jembatan ini dibangun dengan anggaran hampir Rp 1 miliar dan belum diserahterimakan ke pemerintah.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya