Bareng PARA Syndicate, Mantan Panglima TNI Diskusi tentang Supersemar

Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (ketiga kiri) mengikuti diskusi PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Diskusi membahas Supersemar: Dari Soekarno ke Soeharto peta kontestasi dan arah rekonsiliasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

oleh Johan Fatzry diperbarui 11 Mar 2016, 17:45 WIB
20160311-Diskusi-PARA-Syndicate-HEL
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (ketiga kiri) mengikuti diskusi PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Diskusi membahas Supersemar: Dari Soekarno ke Soeharto peta kontestasi dan arah rekonsiliasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (ketiga kiri) mengikuti diskusi PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Diskusi membahas Supersemar: Dari Soekarno ke Soeharto peta kontestasi dan arah rekonsiliasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (kanan) memberikan pernyataan saat diskusi bersama PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Diskusi membahas Supersemar: Dari Soekarno ke Soeharto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Sejarawan, Aswi Warman Adam memberikan pernyataan saat diskusi bersama PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Diskusi membahas Supersemar: Dari Soekarno ke Soeharto peta kontestasi dan arah rekonsiliasi. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Pengamat Politik dan Militer, Kusnanto Anggoro (kiri) memberikan pernyataan saat diskusi bersama PARA Syndicate di Jakarta, Jumat (11/3/2016). Diskusi membahas Supersemar: Dari Soekarno ke Soeharto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya