Khawatir Tsunami, Warga Meulaboh Gaduh Saat Gempa Mentawai

Beberapa masyarakat Meulaboh, Aceh, panik mendengarkan informasi peringatan dini gempa Mentawai berpotensi tsunami.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Mar 2016, 07:15 WIB
Sejumlah warga mencari tempat yang tinggi saat gempa di Kota Padang, Rabu (2/3/2016). Dikabarkan pusat gempa terjadi di Kepulauan Mentawai dengan kekuatan 7,8 skala ritcher.(Twitter#Padang)

Liputan6.com, Banda Aceh - Gempa berkekuatan besar mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Rabu malam tadi. Gempa dengan kekuatan 7,8 Skala Richter itu memicu peringatan tsunami.  

Menyusul gempa tersebut, Badan SAR Nasional telah menambah frekuensi pemantauan aktivitas masyarakat pesisir barat selatan Aceh.

"Gempa memang tidak terasa di sini, tapi begitu terjadi kita langsung turun patroli awalnya, kemudian begitu mendapat informasi peringatan dini tsunami kita bergerak ke wilayah pesisir pantai," kata Koordinator SAR Pos Meulaboh, Aceh, Rahmad Kenedy, Rabu malam seperti dikutip dari Antara, Kamis (3/3/2016).

Setelah turun ke kawasan perkampungan pesisir pantai, ujar Rahmad, kondisi air laut serta gelombang pantai masih normal. Pihaknya tidak menemukan ada perubahan mutasi air laut yang signifikan.

Hasil pantauan seluruh tim pascagempa, ditemukan beberapa masyarakat yang panik mendengarkan informasi peringatan dini gempa berpotensi tsunami.

Mereka terutama yang tinggal di pinggir pantai seperti di Gampong (desa) Suak Indra Puri dan Pasir, kemudian Gunong Kleng.

 



Namun, kepanikan itu berhasil diredam tim yang turun, sehingga tidak semua masyarakat pesisir panik dan berlarian untuk evakuasi.

"Sebagian memang ada warga yang mulai panik, tapi begitu kami turun dapat mereda. Ada sebagian warga memang langsung berangkat. Mereka sudah kembali lagi setelah pencabutan peringatan tsunami," jelas Rahmad.

Menurut Rahmad, dari pantauan timnya, pertokoan yang berada di Jalan Teuku Umar tidak seperti biasa langsung menutup toko mereka dan suasana kota Meulaboh sedikit gaduh setelah ada peringatan potensi tsunami.

Pengalaman gempa Aceh sebelumnya, setelah ada gempa berpotensi tsunami selalu ada gempa susulan yang dikhawatirkan berdampak kepada masyarakat yang dalam kondisi belum begitu tenang.

"Karena itu kami malam ini bersama tim yang terkait stanby dan koordinasi lebih efektif sampai pagi, semoga saja tidak ada gempa susulan yang lebih besar yang dapat membuat warga Aceh Barat panik," lanjut Rahmad.

Tim SAR dengan instansi terkait terus memantau perkembangan meskipun BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami, akibat gempa bumi 7,8 SR yang berpusat di perairan sejauh 682 kilometer barat daya Kepulauan Mentawai, dengan kedalaman 10 kilometer pada pukul 19.49 WIB itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya