BI Rate Turun Bakal Dongkrak IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan dibayangi keputusan Rapat Dewan Gubernur BI.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Feb 2016, 06:20 WIB
Pengunjung melintas di dekat monitor perkembangan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2016). Mengawali pembukaan perdagangan bursa 2016, IHSG menguat tipis 0,24 persen atau 10,80 poin di angka 4.580,17. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham Kamis pekan ini. Pergerakan  indeks saham dipengaruhi oleh penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia/BI Rate.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo A. Joe mengatakan, penurunan suku bunga acuan mempercepat IHSG untuk kembali menempuh level 5.000.

"BI rate kayaknya tetap, tapi kalau turun surprise," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Kamis (18/2/2016).

Sebenarnya, kata Kiswoyo saat ini masih sepi sentimen. Data-data perekonomian yang telah rilis menunjukan hal yang positif dan telah direspons pasar.

Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar masih menunggu penyelesaian laporan keuangan tahun 2015."Kebetulan memang semua bagus nggak ada yang jelek. Memang laporan tahunan dulu baru laporan kuartal I 2016," ujar dia.

Pergerakan IHSG diperkirakan pada level support 4.700 dan resistance bakal bergerak pada level 4.850.

Senada, dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memprediksi IHSG menguat hari ini. Gerak IHSG berada pada level support 4.710 dan resistance 4.817.

Analis PT Reliance Securities, Lanjar Nafi menuturkan IHSG ditutup naik 20,50 poin atau 0,43 persen ke level 4.765,51. Spekulasi ekonom dan investor mengenai pemangkasan kembali suku bunga menjadi salah satu faktor penguatan IHSG di saat mayoritas bursa saham Asia melemah.

Ia pun memprediksi, IHSG masih terbuka peluang penguatan. IHSG akan berada di level 4.685-4.800 pada Kamis pekan ini.

Kiswoyo merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) untuk dicermati pelaku pasar.

Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas memilih saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM). (Amd/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya