KLB DBD, Stok Darah di Bandung Menyusut Sampai 75 Persen

5 unit mobil dikerahkan untuk memacu raihan stok darah, bekerja sama dengan beberapa instansi.

oleh Arie Nugraha diperbarui 05 Feb 2016, 07:44 WIB
Petugas menunjukkan stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Provinsi DKI Jakarta, Kamis (28/1). PMI mengantisipasi kenaikan permintaan kebutuhan darah akibat mewabahnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jabodetabek (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Bandung - Kota Bandung menetapkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sebagai kejadian luar biasa (KLB) yang mengakibatkan permintaan darah meningkat. Namun, stok darah di Kota Bandung justru menurun drastis.

Kepala Bidang Tranfusi Darah PMI Kota Bandung Wahyu Suryawidjaja mengatakan, idealnya PMI memiliki persediaan antara 1.500-2.000 labu darah untuk sepekan. Namun, saat ini hanya tersedia 400-500 labu darah sehari.

"Pada bulan Januari dan Februari biasanya stok sudah berkurang dan memang sudah pada titik krisis. Untuk amannya, harus punya stok 4 sampai 5 hari pemakaian harian," kata Wahyu di Bandung, Kamis 4 Februari 2016.


Untuk mencukupi stok darah, lanjut Wahyu, PMI kini menjemput bola. 5 unit mobil dikerahkan untuk memacu raihan stok darah, bekerja sama dengan beberapa instansi.

Untuk 1 unit mobil transfusi darah, PMI menargetkan dapat memenuhi 100 labu per hari. Wahyu juga menyebutkan, langkah lainnya adalah mengirimkan SMS kepada para pendonor tetap.

"Saat ini, untuk permintaan darah di Bandung Raya masih dalam tahap wajar. Namun, sebagian besar stok darah yang ada kini diperuntukan bagi RS Hasan Sadikin," ujar Wahyu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya