500 Eks OPM Kembali ke Tengah Masyarakat Sejak 2010

Mayoritas eks anggota OPM dipekerjakan sebagai mandor di sejumlah perusahaan proyek pekerjaan jalan, sekuriti, dan anggota Satpol PP.

oleh Katharina Janur diperbarui 26 Jan 2016, 18:48 WIB
Pascapenyerahan diri 10 anggota OPM, aparat Polda Papua berjaga-jaga di kawasan Puncak Jaya. (Liputan6.com/Katharina Janur)

Liputan6.com, Jayapura - Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya mengklaim telah membawa turun sekitar 500 anggota Tentara Pembebasan Nasional/Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) sejak 2010.

Ratusan anggota OPM ini telah bergabung dengan pemerintah dalam pembangunan di daerahnya. Sebagian besar dari mereka dipekerjakan sebagai mandor di sejumlah perusahaan proyek pekerjaan jalan, sekuriti dan ada juga yang dilibatkan dalam Satpol PP.

"Selain itu ada juga yang bekerja sebagai petani dan tukang kayu senso. Kayu-kayu yang mereka hasilkan biasanya dijual kepada pemerintah atau masyarakat setempat," ucap Bupati Puncak Jaya Henock Ibo di Jayapura, Selasa (26/1/2016).

Tak hanya diberikan pekerjaan, imbuh Henock, mantan anggota OPM ini juga diberikan tempat tinggal oleh pemda setempat.

"Saat ini sudah ada 50-an rumah yang ditempati oleh mereka. Tahun ini akan ada 200-an rumah program dari pemerintah pusat yang akan dibangun di Distrik Tingginambut. Namun, tempatnya belum diketahui akan dibangun di atas atau di bawah," beber Henock.

Sejumlah anggota OPM ini juga telah beberapa kali dibawa ke Jakarta atau daerah lain. Salah satunya untuk memperlihatkan kepada mereka kemajuan daerah-daerah lain di Papua atau di luar Papua.

"Tahun lalu 12 orang saya ajak ke Jakarta dan ada lagi 5 orang. Sekitar 2-3 hari mereka di Jakarta dan kembali ke masyarakat di kampung. Harapan kami, mereka akan bercerita bagaimana kemajuan di tempat lain," ujar Henock.

Intinya, lanjut Henock, Goliath Tabuni sebagai pimpinan tertinggi tak lagi memiliki pengaruh di tengah pengikutnya. Apalagi masalah yang dihadapi oleh Goliat tinggal menunggu waktu untuk bersama-sama dengan pemerintah membangun daerahnya.

"Goliath itu juga warga negara Indonesia, hanya tinggal persoalan ideologi saja. Sejak 2010 sampai hari ini, kami tetap adakan pendekatan lewat keluarga dan lainnya. Goliath pasti akan bergabung dengan pemerintah dan tinggal menunggu waktu saja," tutup Henock.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya