Liputan6.com, Milan: AC Milan akhirnya memetik hasil positif dalam persiapan menuju musim 2009-10. Dalam perebutan Trofi Luigi Berlusconi, Senin (17/8) atau Selasa dini hari WIB, Milan mengalahkan Juventus melalui babak adu penalti setelah kedua kesebelasan bermain sama kuat 1-1 selama 90 menit.
Keberhasilan itu sangat bermanfaat bagi pasukan Rossoneri yang sebelumnya kerap menjumpai kekalahan di laga pramusim. Keberhasilan dalam edisi ke-19 ini menegaskan dominasi Milan dengan 11 gelarnya, berbanding Juve dengan delapan gelar.
Leonardo, pelatih Milan, menurunkan formasi 4-3-1-2. Ronaldinho diberikan peran sentral di belakang Alexandre Pato dan Klaas-Jan Huntelaar. Allenatore Juve, Ciro Ferrara menggelar formasi serupa dengan Diego yang menopang duet David Trezeguet dan Vincenzo Iaquinta.
Ancaman serius datang dari Milan pada menit ke-18. Andrea Pirlo melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang hanya membentur mistar gawang. Akan tetapi Juve lebih dulu memimpin ketika tembakan Diego pada menit ke-27 membentur Thiago Silva untuk memperdayai Marco Storari.
Tertinggal 0-1, Milan menekan lawannya. Peluang terbaik di sisa babak pertama datang dari tendangan Huntelaar pada menit ke-44. Tendangan terukur itu sayangnya bisa diblok Gigi Buffon. Juve yang memimpin melakukan pergantian dengan memasukkan Cristian Molinaro dan Amauri.
Di babak kedua irama pertandingan tetap berjalan cepat dan seimbang. Masuknya Ignazio Abate disusul oleh umpan silang yang diselesaikan Pato pada menit ke-68. Crossing Abate dari sayap kanan dituntaskan sundulan The Duck. Menjelang babak kedua berakhir Ronaldinho memiliki peluang membawa Milan keluar sebagai juara. Sayang aksi individunya yang mengelabui Nicola Legrottaglie dan Felipe Melo tidak disempuranakan dengan penyelesaian akhir.
Pertandingan pun langsung ditentukan oleh adu penalti. Milan juara setelah melesakkan lima kesempatan yang diperoleh. Sementara Juve gagal di eksekusi pertama yang coba dilesakkan Falque Silva Yago. Il Rosso Diavolo menang 5-4. (DIM)
Keberhasilan itu sangat bermanfaat bagi pasukan Rossoneri yang sebelumnya kerap menjumpai kekalahan di laga pramusim. Keberhasilan dalam edisi ke-19 ini menegaskan dominasi Milan dengan 11 gelarnya, berbanding Juve dengan delapan gelar.
Leonardo, pelatih Milan, menurunkan formasi 4-3-1-2. Ronaldinho diberikan peran sentral di belakang Alexandre Pato dan Klaas-Jan Huntelaar. Allenatore Juve, Ciro Ferrara menggelar formasi serupa dengan Diego yang menopang duet David Trezeguet dan Vincenzo Iaquinta.
Ancaman serius datang dari Milan pada menit ke-18. Andrea Pirlo melepaskan tendangan keras dari luar kotak penalti yang hanya membentur mistar gawang. Akan tetapi Juve lebih dulu memimpin ketika tembakan Diego pada menit ke-27 membentur Thiago Silva untuk memperdayai Marco Storari.
Tertinggal 0-1, Milan menekan lawannya. Peluang terbaik di sisa babak pertama datang dari tendangan Huntelaar pada menit ke-44. Tendangan terukur itu sayangnya bisa diblok Gigi Buffon. Juve yang memimpin melakukan pergantian dengan memasukkan Cristian Molinaro dan Amauri.
Di babak kedua irama pertandingan tetap berjalan cepat dan seimbang. Masuknya Ignazio Abate disusul oleh umpan silang yang diselesaikan Pato pada menit ke-68. Crossing Abate dari sayap kanan dituntaskan sundulan The Duck. Menjelang babak kedua berakhir Ronaldinho memiliki peluang membawa Milan keluar sebagai juara. Sayang aksi individunya yang mengelabui Nicola Legrottaglie dan Felipe Melo tidak disempuranakan dengan penyelesaian akhir.
Pertandingan pun langsung ditentukan oleh adu penalti. Milan juara setelah melesakkan lima kesempatan yang diperoleh. Sementara Juve gagal di eksekusi pertama yang coba dilesakkan Falque Silva Yago. Il Rosso Diavolo menang 5-4. (DIM)
