Insiden Penikaman Vs Senjata Israel, 4 Warga Palestina Tewas

Militer Israel menyebut keempat warga sipil yang ditembak karena mencoba menikam tentara Israel.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 08 Jan 2016, 12:52 WIB
Polisi Israel memeriksa mayat pria Palestina yang ditembak mati usai menikam dua warga Israel di Tel Aviv, Kamis (8/10). Menurut juru bicara polisi Israel, pria Palestina itu menikam tentara wanita dengan obeng di Mulailah Street. (AFP PHOTO/JACK GUEZ)

Liputan6.com, Tepi Barat - Tentara Israel dilaporkan menembak hingga menewaskan 4 warga sipil Palestina. Kejadian tersebut terjadi di Tepi Barat.

Dalam keterangannya, militer Israel menyebut ke-4 warga sipil yang ditembak karena mereka mencoba menikam tentara Israel yang tengah bertugas di Tepi Barat. Penikaman  tersebut terjadi di 2 daerah berbeda.

Serangan pertama berlangsung di perempatan Gush Etzion. Di tempat ini kericuhan antara tentara Israel dan warga sipil Palestina kerap terjadi.

"Tentara Israel berhasil melumpuhkan serangan itu dan menembak pelaku," sebut keterangan militer Israel seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/1/2016).

Serangan di Gush Etzion dilaporkan dilakukan oleh 3 Warga Palestina. Sesaat setelah serangan pertama, di chekpoint dekat Hebron, seorang Palestina mencoba melaksanakan aksi serupa, namun kembali gagal.

Militer Israel juga menyatakan tidak ada tentarannya yang terluka dalam insiden tersebut.

Sebelumnya pada 26 Desember, polisi Israel kembali menembak mati seorang warga Palestina yang berupaya menikam warga Yahudi di Yerusalem. Insiden serupa tak henti-hentinya terjadi lebih dari 3 bulan terakhir.

Sejak pertengahan September lalu, 20 warga Israel telah tewas dalam sejumlah serangan. Sedikitnya 128 warga Palestina tewas dalam periode yang sama. Israel mengatakan 88 di antaranya sedang menyerang atau berupaya menyerang warga Israel, sedangkan yang lainnya tewas dalam bentrokan dengan tentara negeri Zionis.

Israel menuding warga Palestina melancarkan serangan itu karena terhasut. Sementara warga Palestina mengatakan kekerasan itu berakar dari rasa frustrasi karena berada di bawah kekuasaan militer Israel selama 5 dasawarsa.*

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya