3 Keputusan Kontroversial Wasit yang Menguntungkan Barcelona

Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) baru saja melontarkan pernyataan yang menyebut, Barcelona tidak seharusnya mendapat penalti.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 01 Jan 2016, 13:05 WIB
Para pemain Barcelona merayakan gol yang dicetal Luiz Suarez pada laga La Liga Spanyol di Stadion Cam Nou, Barcelona, Kamis (31/12/2015) dini hari WIB. (REUTERS/Stringer)

Liputan6.com, Barcelona: Federasi Sepak bola Spanyol (RFEF) baru saja melontarkan pernyataan yang menyebut, Barcelona tidak seharusnya mendapat penalti di pertandingan melawan Real Betis, Rabu (30/12/2015). RFEF menilai kiper Betis, Antonio Adan tidak bermaksud menjatuhkan Lionel Messi meski terlihat ada benturan di antara keduanya.

Sebelum pernyataan resmi RFEF keluar, pelatih Barcelona, Luis Enrique mengaku tak ambil pusing dengan keputusan kontroversial itu. Menurutnya, kontroversi adalah hal yang wajar terjadi di sepak bola.

Baca Juga

  • Kiper Ini Tantang Messi Jebol Gawangnya
  • Barcelona Diuntungkan Wasit, Ini Kata Enrique
  • 5 Pertandingan Terbaik Lionel Messi


"Wasit bisa menguntungkan atau merugikan Anda. Saya tidak akan membantahnya. Itu bagian dari pertandingan," ujar Enrique di Football Espana.

Seperti kata Enrique, sepak bola memang akrab dengan kontroversi. Dan Barcelona adalah salah satu klub yang akrab dengan keputusan-keputusan kontroversial wasit.

Berikut Liputan6 rangkum keputusan-keputusan kontroversial wasit saat Barcelona berlaga.

2 dari 4 halaman

1. Barcelona vs Chelsea, Semifinal Liga Champions 2008/09

Barcelona mengunjungi Stamford Bridge di leg kedua semifinal untuk menantang Chelsea. Di leg pertama, kedua tim bermain imbang 0-0.

Peluang Chelsea untuk lolos ke final dua musim berturut-turut, terbuka setelah Michael Essien mencetak gol di menit 9. Di musim sebelumnya, mereka lolos ke final dan ditaklukkan Manchester United lewat babak adu penalti.

Namun impian untuk mencapai partai final lagi sirna setelah Andres Iniesta mencetak gol di detik-detik akhir pertandingan. Skor agregat 1-1 dan Barcelona lolos ke final berkat produktivitas gol tandang.

Yang menjadi sorotan bukanlah lolosnya Barca, tapi wasit Tom Hening Ovrebo yang memimpin laga di semifinal. Ia dianggap memihak Barcelona karena tidak memberikan beberapa tendangan penalti pada Chelsea.

Usai pertandingan, Didier Drogba melontarkan makian pada Ovrebo. Manajer Chelsea saat itu, Guus Hiddink menduga UEFA tak ingin ada duel sesama klub Inggris di final. Pasalnya, di partai semifinal lain, MU lolos ke final dengan menumbangkan Arsenal.

"Saya hanya bisa mengatakan apa yang bisa saya katakan. Saya tidak bisa mengatakan apakah UEFA tidak suka ada final sesama tim Inggris lainnya," kata Hiddink.

Didier Drogba vs Tom Hening Ovrebo (thetimes)


3 dari 4 halaman

2. Barcelona vs Internazionale Milan, Semifinal Liga Champions 2009/10

Ini adalah pertandingan dimana Sergio Busquets kemudian dicap sebagai pemain yang ahli bersandiwara. Ia tertangkap kamera mengintip reaksi wasit Franck De Bleeckere pada Thiago Motta yang telah melanggarnya.

Seperti diketahui, akibat pelanggaran itu, Motta menerima kartu kuning kedua dan harus keluar dari lapangan. Beruntung, berkat strategi 'parkir bus' Jose Mourinho, Inter lolos ke final dengan agregat 3-2 usai menang 3-1 di leg pertama.

Di final, Inter mengandaskan Bayern Muenchen dan meraih gelar Liga Champions ketiga mereka. Gelar itu membuat Inter meraih treble winners setelah juga menjuarai Liga Italia dan Coppa Italia.

"Dia (Busquets) selalu melakukannya. Saya telah melihatnya di televisi. Dia menutup muka lalu mengintip untuk melihat reaksi wasit. Itu sikap yang buruk," kata Motta usai pertandingan.

Foto dok. Liputan6.com

4 dari 4 halaman

3. Barcelona vs Arsenal, Liga Champions 2010/11


Barcelona tertinggal dari Arsenal yang menang 2-1 di leg pertama di Emirates Stadium. Namun Barca akhirnya lolos ke perempat final setelah menang 3-1 (agregat 4-3) di leg kedua di Nou Camp.

Kontroversi di leg kedua ini terjadi ketika pertandingan memasuki menit 56. Striker Arsenal, Robin van Persie yang telah menerima kartu kuning sebelumnya, terusir dari lapangan usai menerima kartu kuning kedua dari wasit Massimo Busacca.

Busacca menganggap membuang-buang waktu di saat ia sudah meniup peluit tanda Van Persie terkena offside. Setelah pertandingan, Van Persie membantah tudingan itu dengan mengatakan ia tak mendengar peluit wasit karena kebisingan suporter Barca.

"Dalam pendapat saya, itu sama sekali konyol karena bagaimana saya bisa mendengar peluit ketika 95 ribu suporter berteriak. Bagaimana saya bisa mendengar itu?" kata Van Persie.

Robin van Persie saat diganjar kartu merah oleh wasit Massimo Busacca (Ibtimes)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya