Fakta: 7 dari 10 Orang Berperilaku Buruk, Bahaya Emosi di Jalan

Pengendara mudah terpancing perilaku ngawur dari pengendara lain.

oleh Yongki Sanjaya diperbarui 11 Des 2015, 15:09 WIB
Mobil Avanza yang menyeruduk gerobak roti bakar (Raden Fajar / Liputan6.com)

Liputan6.com, London - Pabrikan ban asal Jerman, Continental, menemukan fakta jika tujuh dari 10 orang Inggris memiliki perilaku buruk ketika mengemudi yang tak lain disebabkan oleh kemarahan mereka sendiri. Bahkan, emosi saat berkendara menjadi penyebab terbesar kecelakaan.

Dilansir Autoevolution, Kamis (10/12/2015), penelitian ini mengungkapkan jika lebih dari 25 juta pengendara menggunakan standar ganda saat mengemudi. Mereka mudah terpancing perilaku ngawur dari pengendara lain hingga menyebabkan mudah marah dan bahkan mengemudi lebih agresif.

Lebih lanjut, produsen ban ini juga menemukan fakta jika 75 persen dari 2 ribu orang pengemudi yang menjadi responden memiliki keterampilan berkendara yang buruk dan menjadi masalah terbesar ketika sedang di balik setir. Penelitian yang dilakukan oleh Continental ini memiliki misi meningkatkan angka keselamatan dan menekan jumlah kecelakaan.

Studi ini juga menemukan fakta jika kebiasaan mengemudi yang buruk terjadi sekali dari empat perjalanan. Perilaku terburuk adalah menggunakan ponsel, kurang jaga jarak, menyalip secara berbahaya, serta yang terakhir adalah kurang mampu membaca rambu serta sinyal lalu lintas di jalan.

Sejumlah 39 persen pengendara juga mengakui telah melanggar batas kecepatan. Selain itu, satu dari sepuluh pengemudi menggunakan ponsel ketika menyetir.

"Mengemudi adalah tugas kompleks yang membutuhkan perhatian dan konsentrasi. Ketika kita gagal melakukan hal itu, maka akan menciptakan masalah bagi diri kita sendiri dan pengguna jalan lainnya," ujar Mark Griffiths, Juru Bicara Keselamatan Continental Tyres.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya