ASEAN Bangun Destinasi Wisata Budaya dan Sejarah Bersama

Kesamaan latar belakang budaya dan sejarah mendorong negara-negara ASEAN membentuk destinasi wisata tunggal.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 04 Des 2015, 21:00 WIB
Workshop “Profesional Development Training on Guideline fo ASEAN Cultural Heritage Tourism Travel Pattern” dihadiri para peserta dari berbagai negara ASEAN.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan workshop profesional bagi pelaku industri wisata demi mengembangkan, mempromosikan, dan mengelola paket wisata budaya dan sejarah. Diselenggarakan hari ini, Jumat (4/11/2015), workshop internasional yang bertajuk “Profesional Development Training on Guideline fo ASEAN Cultural Heritage Tourism Travel Pattern” dibuka oleh Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Hari Untoro Drajat, di Museum Bank Indonesia, kawasan Kota Tua Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Hari Untoro mengatakan, negara-negara anggota yang bertekad ingin menjadikan ASEAN sebagai tujuan wisata tunggal (single destination) secara bersama-sama berupaya mengembangkan wisata budaya dan sejarah, sebagai produk unggulan dalam menarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dari intra-ASEAN maupun wisman dari seluruh dunia.

ASEAN akan membuka destinasi wisata budaya dan sejarah bersama.

“Produk wisata budaya dan sejarah tersebut dalam sepuluh tahun terakhir ini dikembangkan dan berhasil meningkatkan kunjungan wisatawan intra-ASEAN maupun mancanegara,” kata Hari Untoro.

Digelarnya workshop tersebut diharapkan Hari dapat menjadi jembatan untuk kerjasama dalam mengembangkan wisata budaya dan sejarah di kasawan ASEAN.
Indonesia sendiri telah menyusun laporan akademis tentang pola perjalanan wisata cultural heritage dan telah dijadikan sebagai bahan acuan bagi ASEAN Cultural Heritage Sub-working Group. Digelarnya workshop ini juga merupakan kelanjutan dari laporan akademis tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya