Sukses

British Council dan ASEAN Gelar Forum Diskusi Program Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno: Awal Persatuan ASEAN dan Inggris

British Council bekerja sama dengan ASEAN untuk meluncurkan program ASEAN Creative Economy Initiative yang diharap akan memberi kontribusi signifikan dalam pertumbuhan ekonomi kreatif.

Liputan6.com, Jakarta - Bekerja sama dengan ASEAN, British Council Indonesia menggelar forum diskusi meja bundar yang dihadiri oleh berbagai perwakilan pejabat senior, budaya, seni, serta perwakilan Sekretariat ASEAN untuk membahas program ASEAN Creative Economy Initiative di Ayana Midplaza, Jakarta Pusat, pada Selasa (26/3/2024).

Pantauan Liputan6.com di lokasi, acara yang akan diselenggarakan dua hari dari tanggal 26 hingga 27 Maret 2024 ini dihadiri oleh Sarah Tiffin, selaku Duta Besar Inggris untuk ASEAN, dan Summer Xia yang merupakan Direktur British Council Indonesia.

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Dr, H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. 

Diskusi yang akan berjalan selama dua hari ini bertujuan untuk mengupas program ASEAN Creative Economy Initiative yang memiliki visi untuk memberikan kontribusi yang signifikan dan berkelanjutan terhadap pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) budaya, memperkuat kerja sama Inggris dengan negara-negara anggota ASEAN, serta meningkatkan pemahaman dan pengembangan ekonomi kreatif di wilayah ASEAN.

Program tersebut dirancang untuk menciptakan dampak positif dalam industri kreatif dengan cara memberdayakan startup budaya dan memperluas kerja sama lintas batas antara Inggris dan negara-negara ASEAN.

Tak hanya itu saja, acara ini juga sekaligus menyambut peringatan 75 tahun kolaborasi British Council Indonesia yang telah berkontribusi dalam mendorong perkembangan ekonomi kreatif serta membawa pengalaman dan hubungan yang luas antara Inggris dan Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peran Industri Kreatif yang Sangat Luas

Pada hari pertama pelaksanakaan acara "ASEAN-UK Advancing Creative Economy Policy Roundtable", Sarah Tiffin selaku Dubes Inggris untuk ASEAN menyatakan niatnya soal kerja sama ekonomi sektor kreatif.

"Saya sangat bersemangat untuk membahas kerja sama Inggris dengan ASEAN dan negara-negara anggotanya dalam sektor ekonomi kreatif yang vital ini," ujar Dubes Tiffin dalam pidatonya.

Dubes Tiffin mengungkapkan keputusan awal dari kemitraan Inggris dan ASEAN, "Memprioritaskan industri kreatif merupakan keputusan awal dari kemitraan kami. Kami yakin bahwa kami memiliki banyak hal untuk dibagikan satu sama lain."

"Kementerian Luar Negeri RI juga sudah bekerja begitu erat dengan British Council," tambahnya.

Dubes Tiffin menjelaskan bahwa industri kreatif merupakan sektor penting yang memiliki peran cukup luas, "Industri kreatif tidak hanya mendorong ekonomi kita, tetapi juga dapat membantu mengatasi tantangan kesehatan dan kesejahteraan serta membangkitkan rasa bangga dan rasa memiliki yang berkontribusi pada persatuan masyarakat."

Namun, sambungnya, kontribusi industri kreatif sering kali diabaikan dan tidak dihargai sebanding.

"Industri kreatif menghasilkan miliaran setiap tahunnya di Inggris, dengan perkiraan ekonomi kreatif mencapai 108 miliar poundsterling (sekitar Rp2 triliun) setiap tahunnya dan telah mempekerjakan jutaan orang dan memiliki momentum yang kuat," ujar Dubes Tiffin.

Bukti konkret dari kontribusi industri kreatif pada Inggris membuat Dubes Tiffin yakin untuk menjadikannya sebagai prioritas dalam kemitraan Inggris dengan ASEAN, "Pertumbuhan ekonomi berkat industri kreatif adalah salah satu prioritas kami."

3 dari 4 halaman

Ekonomi Kreatif Bisa Mempersatukan ASEAN dan Inggris

Pada kesempatan yang sama, Menparekraf Sandiaga Uno juga membahas pentingnya mendorong ekonomi kreatif demi mendorong pertumbuhan dan keberlanjutan dan bagaimana kebijakan ekonomi kreatif bisa mempersatukan ASEAN dan Inggris.

Sandiaga Uno mengungkapkan fokus apa yang memiliki kontribusi besar dalam mengembangkan ekonomi kreatif keberlanjutan, "Kuliner memiliki kontribusi besar terhadap ekonomi, mencapai 42% dari nilai ekonomi bruto. Jadi, kuliner merupakan kontributif paling besar dari ekonomi kreatif, diikuti oleh transformasi digital." 

Ia juga menginformasikan bahwa ekonomi kreatif dapat memperluas lapangan pekerjaan dengan menyinggung konser Coldplay, "Kontribusi konser Coldplay dalam industri musik, contohnya, yang merupakan bagian dari ekonomi kreatif akan membawa kemajuan yang signifikan, dan ekonomi kreatif akan menyediakan jutaan lapangan pekerjaan lebih untuk jutaan orang yang mengandalkan ekonomi kreatif untuk mata pencahariannya."

Sandiaga Uno juga menyinggung Resolusi PBB yang menyebutkan ekonomi kreatif sebagai motor penggerak pembangunan berkelanjutan, "Dengan mengakui kontribusi ekonomi kreatif dalam menciptakan lapangan kerja dan potensi pembangunan berkelanjutan, resolusi ini menjadi tonggak penting dalam pengakukan global terhadap nilai sektor ekonomi kreatif."

"Hal tersebut yang dapat menjadi awal dari persatuan ASEAN dan Inggris," tambahnya.

 

4 dari 4 halaman

75 Tahun Kontribusi British Council

Summer Xia, selaku Direktur British Council Asia Tenggara, juga turut membahas kontribusi apa saja yang telah dilakukan oleh British Council Indonesia selama 75 tahun.

"Kami tetap setia pada misi kami untuk membangun hubungan, pemahaman, dan kepercayaan antara masyarakat Indonesia dan masyarakat di Inggris, melalui program-program kami di bidang seni dan budaya, serta pendidikan," ujar Summer Xia.

Summer Xia menyinggung forum diskusi dan program ekonomi kreatif ini sebagai salah satu upaya untuk merayakan 75 tahun British Council, "Kami ingin merayakan 75 tahun British Council dan salah satu contoh baiknya adalah forum diskusi yang akan diselenggarakan selama dua hari ini beserta program ekonomi kreatif yang akan kami luncurkan."

"Kami benar-benar menghagai kemitraan yang telah kami bangun dengan semua mitra kami di seluruh Indonesia, karena tanpa mereka, kami tidak akan bisa melakukan apa yang kami lakukan sekarang," tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, British Council juga membagikan buku yang berjudul "British Council 75 Years in Indonesia" kepada para hadirin. Buku tersebut juga dapat dibaca secara daring.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini