Ini Alasan TNI AU Pilih Helikopter Buatan Italia untuk Jokowi

Pembelian AW-101 ini dilakukan untuk menggantikan helikopter yang biasa digunakan Presiden dan Wakil Presiden, Super Puma.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Nov 2015, 17:38 WIB
Yuk, intip kerennya helikopter Bapak Presiden Joko Widodo dan Barack Obama!

Liputan6.com, Jakarta - TNI-AU melalui rencana strategisnya telah memesan helikopter VVIP Agusta Westland AW-101‎ untuk Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan tamu-tamu negara lainnya.

Helikopter ini merupakan pabrikan Agusta Westland, perusahaan helikopter ternama di dunia‎ hasil joint venture antara Italia dan Inggris.

Kepala Dinas Penerangan TNI-AU Marsma Dwi Badarmantyo menjelaskan, pemilihan helikopter buatan Itali ini berdasarkan hasil seleksi yang dilakukan sebelumnya.

"Awalnya kita ada beberapa pilihan, lalu akhirnya jatuh ke Agusta Westland. Karena tipe itu kita lihat mumpuni dari keamanan, kenyamanan, sepsifikasi, dan keamanannya," kata Dwi saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (27/11/2015).

Pembelian AW-101 ini dilakukan untuk menggantikan helikopter yang biasa digunakan Presiden dan Wakil Presiden, Super Puma. Helikopter ini umumnya sudah digunakan 25 tahun yang lalu.

Helikopter AW-101 tercatat memiliki standar pengamanan modern, seperti perahu karet dan sarana bantalan udara yang mengembang seperti air bag (kantong udara) saat terjadi benturan.


‎Helikopter tersebut mampu mengangkut 13 penumpang dan memiliki kenyamanan, serta ruang kabin yang lebih luas dibandingkan helikopter Super Puma.

"Baling-baling AW-101 ini ada 3, lalu engine juga ada 3, jadi otomatis daya jelajahnya lebih luas dari Super Puma," jelas Dwi.

Dwi menargetkan helikopter pertama akan tiba di Tanah Air ‎pada April 2016. Hingga 2019, TNI-AU akan mengelola 6 helikopter VVIP ini dan sudah masuk dalam Rencana Strategis (Renstra) TNI-AU 2015-2019.

‎"Harganya relatif lah, tergantung bagaimana spesifikasi berkembang nantinya, bagaimana aksesorinya, misalnya berlapis emas ya lebih mahal. ‎Terus kalau anti peluru ya lebih mahal juga, tapi pastinya bagaimana itu saya tidak bisa ungkapkan, karena ini bagian dari porsedur keamanan," papar dia.

‎Helikopter kepresidenan Agusta Westland AW-101 ini akan dioperasikan Skuadron Udara 45 VVIP, yang berpangkalan di Lanud Halim. Saat ini, Skuadron 45 mengoperasikan helikopter kepresidenan jenis Super Puma buatan Prancis yang dirakit PT Dirgantara Indonesia pada 1980-an.

Selama ini, Skuadron Udara 45 yang dibentuk sejak 2011 mengoperasikan 5 helikopter Super Puma. Mereka sebelumnya tergabung dalam Skuadron Udara 17 VVIP yang mengoperasikan pesawat fixed wing dan rotary wing (helikopter).‎ (Rmn/Sun)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya