Bantar Gebang Meradang, Polda Rangkul Warga Lewat Bakti Sosial

Polda Metro Jaya bekerja sama dengan PT Sidomuncul, Relawan Merah Putih, dan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).

oleh Audrey Santoso diperbarui 17 Nov 2015, 16:15 WIB
Pintu masuk ke dalam kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Jakarta, Rabu (4/11/2015). Penghadangan truk sampah DKI Jakarta oleh sejumlah warga membuat Bantar Gebang terlihat sepi dari pemulung. (Liputan6.com/ Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Metro Jaya menggelar kegiatan Bhakti Kesehatan di Puskesmas Bantar Gebang, Bekasi Kota, Jawa Barat.

Kepala Biddokes Polda Metro Jaya, Kombes Musyafak mengatakan, kepolisian sengaja menyelenggarakan di Bantar Gebang lantaran belakangan ini terjadi perseteruan antara Pemprov DKI Jakarta dan pengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, PT Godang Tua Jaya.

"Kenapa dilaksanakan di daerah Bantar Gebang dan di puskesmas sana, karena di daerah tersebut beberapa minggu yang lalu terjadi konflik terkait penolakan sebagai tempat pembuangan sampah terpadu," jelas Musyafak di Jakarta, Selasa (17/11/2015).

Kepolisian, kata Musyafak, berharap kegiatan sosial ini mampu meredam kegundahan warga terkait kisruh sampah di daerah mereka dan meringankan masalah kesehatan.

Sebanyak 25 warga menjalani operasi katarak, 50 anak disunat secara massal dan 400 orang mendapat pengobatan gratis. Polda Metro juga membagikan 1.000 paket sembako kepada masyarakat sekitar.

Bhakti Kesehatan ini didukung PT Sidomuncul dan Relawan Merah Putih (RMP), juga Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami).

"Sebelumnya kegiatan serupa juga dilakukan di Kepulauan Seribu, Bekasi Kabupaten, Jakarta Barat dan Jakarta Utara," tandas Musyafak.

Kegiatan ini juga dihadiri Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian yang berinteraksi langsung dengan masyarakat Bantar Gebang.

Menurut Tito, Polda Metro Jaya dan Relawan Merah Putih (RMP) memiliki pandangan yang sama terkait dengan keharusan membantu masyarakat.

Apalagi, kata Tito, pendekatan polisi kepada masyarakat adalah perlindungan, pengayoman, dan pertolongan kepada masyarakat.

"Maka dari itu kita bekerjasama dengan pihak yang memiliki pandangan sama ingin membantu masyarakat seperti RMP dan Sidomuncul," tutur dia.

Tito juga mengungkapkan, pihaknya sudah MoU dengan Sidomuncul selama 3 bulan. Dan sudah secara rutin dua minggu sekali kita lakukan bakti sosial.

"Semoga dengan kerjasama ini, masyarakat dan polisi bisa saling dekat dan membantu," pungkas Irjen Tito.

Sementara itu, Ketua Relawan Merah Putih (RMP) Kota Bekasi, Anim Imamuddin mengatakan, bakti sosial ini merupakan agenda rutin yang merupakan wujud kepedulian RMP.

"Selama ini warga Bantar Gebang dihadapkan dengan permasalahan sampah. Hadirnya RMP, Sidomuncul, Polisi dan Perdami merupakan wujud pemberdayaan sesama," kata Anim. (Dms/Sun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya