Bertemu dengan Delegasi AS, Ini yang Dibicarakan Rizal Ramli

Pemerintah telah memberikan berbagai macam stimulus baik baik investor asing maupun investor dalam negeri.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Nov 2015, 15:55 WIB
Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli berjabat tangan dengan Salah satu perwakilan satu orang delegasi Perusahaan dari Freeport , Mcmoran dalam pertemuannya di Auditorium, BPPT, Jakarta, Kamis, (12/11). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli mengelar pertemuan dengan US-ASEAN Business Council yang terdiri dari 30 orang delegasi dari 27 perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

Rizal mengatakan, pertemuan ini membicarakan hal-hal terkait implementasi paket kebijakan pemerintah, tindak lanjut kunjungan Presiden Jokowi ke negeri Paman Sam pada akhir Oktober lalu serta soal pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Ini dari organisasi namanya US-ASEAN Business Council. Kali ini mereka membawa puluhan perusahaan dari Amerika untuk menindaklanjuti kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika," ujarnya di Gedung BPPT, Jakarta, Kamis (12/11/2015).


Dia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut, para delegasi yang hadir ingin mengetahui lebih jauh soal iklim bisnis di Indonesia. Hal ini karena ada ketertarikan untuk meningkatkan hubungan di bidang ekonomi antara Indonesia dengan AS.

"Mereka ingin memperlajari lebih jauh apakah yang telah dilakukan. Apakah iklim bisnis di Indonesia lebih baik. Anggotanya sangat tertarik untuk meningkatkan hubungan dagang dan bisnis di Indonesia," lanjutnya.

Menurut Rizal, dalam hal peningkatan kerjasama ekonomi dan investasi, pemerintah telah memberikan berbagai macam stimulus baik baik investor asing maupun investor dalam negeri. Stimlus ini tertuang dalam paket-paket kebijakan ekonomi yang telah diumumkan oleh pemerintah.

"Kemudian kami menjelaskan, semenjak reshuffle yang pertama yang dilakukan Presiden Jokowi, mulai banyak inisiatif, perubahan dan strategi untuk memperbaiki iklim bisnis di Indonesia. Salah satu adalah berbagai paket deregulasi yang tujuannya untuk mempermudah bisnis di Indonesia saya tadi beri," kata dia.

Rizal mencontohkan, saat ini pemerintah telah melakukan penyederhanaan pengurusan izin investasi. Dengan demikian, investor tidak perlu menunggu lama untuk bisa menanamkan modalnya di Indonesia.

"Contoh, kalau ada investor mau masuk kawasan Industri, dulu untuk dapat beroperasi butuh waktu 6 bulan lebih. Sekarang hanya butuh 3 hari," tandasnya. (Dny/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya