Kebijakan The Fed Masih Tekan Bursa Asia

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen di awal perdagangan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 30 Okt 2015, 08:39 WIB
(Foto: Reuters)

Liputan6.com, Sydney - Saham-saham di kawasan Asia (bursa Asia) dibuka turun pada perdagangan Jumat pekan ini. Penurunan tersebut masih dipengaruhi sentimen gobal, yaitu keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang masih tetap pada jalur untuk menaikkan suku bunga meskipun kondisi global belum pulih.

Mengutip Reuters, Jumat (30/10/2015), Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,1 persen di awal perdagangan. Jika dihitung dari awal pekan, indeks saham acuan di Asia ini telah turun 2,5 persen. Indeks Nikkei Jepang juga turun 0,2 persen.

Data yang yang dikeluarkan semalam menunjukkan bahwa Produk Domestik bruto AS di level 1,5 persen berada di bawah konsensus analis dan ekonom yang ada di angka 1,6 persen. Ini melambat jika dibandingkan dengan kuartal II kemarin yang ada di angka 3,9 persen.

Namun, belanja konsumen di AS masih tetap tinggi dan memungkinkan Bank Sentral AS untuk melanjutkan rencana kenaikan suku bunga pada pertemuan 16 Desember mendatang.

Kemarin, Bank Sentral AS mengambil kebijakan untuk tetap menahan suku bunga acuan. Namun dalam pernyataannya mereka masih membuka peluang untuk menjalankan kebijakan pengetatan moneter pada Desember nanti.

Rencana dari Bank Sentral AS ini sangat bertolak belakang dengan kondisi global di mana beberapa bank sentral justru melonggarkan kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya Bank Sentral China telah menurunkan suku bunga dan Bank Sentral Eropa memberikan sinyal untuk kembali menyuntikkan stimulus. Bank Sentral Jepang juga akan mengeluarkan kebijakan pada akhir pekan ini.

"Kami melihat Bank Sentral Jepang tidak akan mengubah kebijakan, yaitu tetap pada jalur pelonggaran, tapi memang pelaku pasar sedang menunggu apa keputusan tersebut," kata analis senior Westpac, Sydney, Sean Callow.

Dalam pertemuan tersebut, Bank Sentral Jepang juga akan mengeluarkan pandangan mengenai pertumbuhan ekonomi Jepang pada 2016. Keputusan dari Bank Sentral Jepang ini nantinya akan berpengaruh kepada gerak bursa Asia. (Gdn/Zul)*

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya