BNPB: Negara Lain Bantu Padamkan Api, RI Tetap Pegang Komando

Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin.

oleh Liputan6 diperbarui 15 Okt 2015, 07:44 WIB
(Dokumentasi BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan Indonesia siap menerima bantuan dari luar negeri, untuk mengatasi bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan. Karena itu bantuan dari mancanegara kini terus berdatangan.
 
"Pemerintah Indonesia kemarin sudah minta bantuan dan dibantu dari Singapura dalam proses, Rusia, Malaysia, Jepang. Bantuan dari luar negeri diharapkan dapat mempercepat pemadaman api dan asap," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Rabu 14 Oktober 2015.

Sutopo menjelaskan, bantuan yang diharapkan adalah pesawat water bombing yang memiliki kapasitas besar, sehingga mampu mengangkut air lebih dari 10 ton. Bantuan internasional tersebut nantinya akan bergabung dengan personel dari Indonesia, baik untuk operasi darat maupun udara.

"Komando tetap di tangan Pemerintah Indonesia. Bantuan internasional akan difokuskan di Sumatera Selatan, khususnya di Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin," sambung dia.

Menindaklanjuti hal ini, lanjut Sutopo, maka akan dilakukan rapat koordinasi di Kantor Menko Polhukam untuk membahas secara detail jenis bantuan, mekanisme, dan hal-hal lain yang menyangkut bantuan internasional tersebut.

"Tentu saja bantuan yang diharapkan adalah bantuan yang sifatnya filling the gab dari kebutuhan yang ada. Indonesia telah mengerahkan 25 pesawat dan helikopter untuk water bombing dan hujan buatan," ujar dia.

Menurut Sutopo, ada 22.146 personel yang dikerahkan untuk memadamkan api di 6 provinsi. Di Sumsel telah dikerahkan 5 helikopter, 2 pesawat Air Tractor water bombing, dan 1 pesawat Casa hujan buatan. Termasuk, 3.694 personel gabungan TNI, Polri, dan lainnya.

Sutopo menambahkan, bantuan internasional untuk mengatasi bencana kabut asap ini bukan yang pertama kali. Pada September 1997, Indonesia menerima bantuan internasional untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan.

"Bantuan tersebut berupa 1.300 pasukan Bomba dari Malaysia, 3 Hercules C-130 dari Malaysia, 1 Hercules C-130 dari Singapura, 2 pesawat Air Tractor pembom air dari Australia, 2 Hercules dari AS, dan 2 helikopter dari Jepang untuk memantau hotspot serta peralatan pemadam kebakaran Jepang dan Prancis," pungkas Sutopo. (Rmn/Mvi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya