Jusuf Kalla: Pentingnya Toleransi dalam Membangun Rumah Ibadah

Kondisi keamanan di lokasi kerusuhan di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh, Singkil hari ini berangsur normal.

oleh Liputan6 diperbarui 14 Okt 2015, 18:42 WIB
Cawapres Jusuf Kalla saat jumpa pers di Holiday Inn, Bandung, Kamis (3/7/14). (Liputan6.com/Andrian M Tunay).

Liputan6.com, Aceh - Kondisi keamanan di lokasi kerusuhan di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh, Singkil hari ini berangsur normal. Anggota TNI dan Polisi dengan senjata lengkap masih disiagakan di sejumlah tempat ibadah.

Sementara itu, satu korban yang menderita luka tembak, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (14/10/2015), dirujuk ke Rumah Sakit Umum Zainal Abidin, Banda Aceh. Korban itu bernama Uyung, warga Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil. Saat kejadian, Uyung berada di antara kerumunan massa.

Dalam peringatan Tahun Baru Islam di Masjid Istiqlal Jakarta, Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya toleransi dalam membangun rumah ibadah.

"Bagaimana ada toleransi yang baik termasuk membangun rumah ibadah. Bagaimana aturan-aturannya, maka itu aturan itu penting. Karena bila tidak aturannya, orang dengan gampang membuat aturan sendiri," kata JK.

Bentrok antarkelompok warga di Kabupaten Aceh, Singkil pada Selasa 13 Oktober 2015 berujung pembakaran sebuah tempat ibadah. Selain itu, seorang warga tewas tertembak, dan 4 lainnya menderita luka-luka. (Mar/Ali)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya