1.000 Ulama India Tandatangani Fatwa Kecam ISIS

Mereka juga akan menjelaskan fatwa kepada para jamaahnya terkait kelompok ISIS dalam salat Jumat pada 11 September esok.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Sep 2015, 16:53 WIB
Fatwa ulama India atas ISIS yang dinilai tak sesuai dengan ajaran Islam. (Euronews)

Liputan6.com, New Delhi - Pemuka agama Islam di India mengeluarkan sebuah fatwa berisi kecaman terhadap kelompok militan ISIS. Mereka menilai ajaran militan tersebut sangat bertentangan.

"Lebih dari 1.000 ulama Muslim di India telah meratifikasi keputusan agama yang mengutuk ISIS dan menyebut tindakan kelompok ekstremis itu tak Islami," kata seorang pemimpin Muslim India seperti dikutip dari The Huffington Post, Kamis (10/9/2015).

Para pemuka agama India dari ratusan masjid, lembaga pendidikan, dan kelompok-kelompok sipil menandatangani fatwa yang menyatakan kelompok militan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam.

Fatwa yang dikeluarkan oleh ulama Mumbai terkemuka, Mohammed Manzar Hasan Ashrafi Misbahi, telah ditandatangani oleh para pemimpin dari semua masjid utama di India yang memiliki populasi Muslim terbesar ketiga di dunia.

"Tindakan ISIS tak manusiawi dan Islami. Islam tak mengizinkan pembunuhan bahkan terhadap binatang. Apa yang dilakukan ISIS adalah merusak Islam,"  kata Misbahi melalui sambungan telepon dari Mumbai.

Misbahi memaparkan, fatwa tersebut berisi sekitar 1.100 halaman berisi label kelompok ISIS yang tak Islami, dan telah dikirim ke para pemimpin lebih dari 50 negara untuk mencari dukungan mereka.

Mereka juga akan menjelaskan fatwa kepada para jamaahnya dalam salat Jumat pada 11 September esok.

"Menjelaskan isi fatwa terkait seberapa penting mengecam ISIS," kata presiden Islamic Defense Cyber Cell (Sel Internet Pertahanan Islam), Abdul Rehman Anjaria.

Di antara pendukung terkemuka India atas fatwa itu adalah ulama kepala masjid ikonik New Delhi, Jama Masjid, serta para pemimpin kuil Muslim Ajmer Dargah dan Nizauddin Aulia di India utara dan beberapa sekte Muslim.

Anjaria mengatakan kelompok ISIS mendekati kaum muda lewat media sosial, dengan memberikan citra yang salah tentang Islam. "Tidak diragukan bahwa ISIS telah merusak citra Islam," tuturnya.

Dalam beberapa bulan belakangan, pihak berwenang India berhasil mencegah sekitar 20 warganya meninggalkan negara itu untuk bergabung dengan pejuang ISIS di Suriah dan Irak.

India merupakan negara dengan populasi umat Islam terbesar ketiga di dunia, dan 172 juta umat Islam di sana menerapkan ajaran yang moderat dan menentang praktik-praktik ekstrimisme. (Tnt/Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya