Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu melanjutkan kenaikan sehingga berakhir di zona merah pada penutupan di awal September 2015. IHSG berlabuh di zona hijau karena investor asing melakukan aksi jual meskipun data inflasi positif.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (1/9/2015), IHSG turun 97,14 poin (2,15 persen) ke level 4.412,45. Indeks saham LQ45 juga melemah 2,83 persen ke level 748,97. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada hari ini.
Ada sebanyak 81 saham menghijau namun tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 205 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Di luar itu, terdapat 65 saham lainnya diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 194.213 kali dengan volume perdagangan 4,61 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 3,79 triliun. Posisi nilai tukar rupiah di 14.095 per dolar Amerika Serikat (AS).
Secara sektoral, seluruh sektor saham melemah. Pelemahan tertinggi dialami oleh sektor aneka industri yang turun 3,25 persen dan disusul oleh sektor keuangan yang melemah 3,09 persen. Sektor infrastruktur menduduki sektor yang mengalami pelemahan terbesar ketiga dengan turun 1,21 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 300 miliar.
Saham-saham yang menguat antara lain saham MYTX naik 22,22 persen ke level Rp 110 per saham, saham AGRS mendaki 21,84 persen ke level Rp 106 per saham, dan saham IGAR menanjak 15,15 persen ke level Rp 266 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham CENT turun 10 persen ke level Rp 153 per saham, saham KIAS tergelincir 9,89 persen ke level Rp 82 per saham, dan saham BALI melemah 8,77 persen ke level Rp 785 per saham.
Sementara itu, bursa saham Asia cenderung tertekan. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 3,84 persen ke level 18.165,69. Indeks saham STI Singapura tergelincir 1,37 persen ke level 2.881,34.
Analis PT Universal Broker, Satrio Utomo menjelaksan, pendorong pelemahan IHSG pada hari ini adalah aksi jual yang dilakukan investor asing setelah tiga hari sebelumnya selalu melakukan aksi beli. "AKsi jual asing di pasar reguler di kisaran Rp 300 miliar," tuturnya.
Selain itu, sentimen dari regional juga mendorong penurunan IHSG. Bursa Saham Asia mencetakkan penutupan di wilayah negatif pada perdagangan hari ini. "Hang Seng ditutup dengan signal negatif setelah gagal bertahan di atas support 21.400, tambahnya.
Satrio melanjutkan, saham-saham blue chip juga sudah banyak yang diperdagangkan di bawah support. (Gdn/Ahm)
Investor Asing Lepas Saham, IHSG Turun ke 4.412,45
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 300 miliar.
diperbarui 01 Sep 2015, 16:16 WIBPapan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis, (30/7/2015). Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gempa Garut dan Riwayat Lindu Tanda Kiamat dalam Hadis
Hasil Liga Inggris Nottingham Forest vs Manchester City: Menang 2-0, Juara Bertahan Terus Pepet Arsenal
Mengenal Katak Kutu Brazil, Calon Vertebrata Terkecil di Dunia
Dua Pemain Timnas Indonesia U-23 Anggota Polri, Ini Sosoknya
2 Alasan Uzbekistan Layak Diwaspadai Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U-23 2024
Marinir Gadungan Bikin Mahasiswi di Lampung Terpedaya Luar Dalam
Seorang Gadis Jadi Korban Pemerkosaan di Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Kucing Ini Viral di Instagram, Wajahnya Seperti Kartun Versi Nyata
Mesin ATM Tertinggi di Dunia, Terletak pada Ketinggian 4.693 Meter
Aneh dan Langka, Pohon Ara yang Tumbuh Terbalik Ada di Kota Ini
Fakta Monte Kali, Gunung Garam Buatan Terbesar di Dunia yang Ada di Jerman
Mmabatho, Stadion Sepak Bola Terunik di Dunia yang Disebut Punya Desain Kursi Tribun Menyusahkan