Hening Cipta dan 'Angka 7' untuk 2 Korban Penembakan Jurnalis AS

Sehari pascapenembakan 2 jurnalisnya, stasiun televisi di kota kecil Virginia, WDBJ7 mulai kembali beraktivitas normal.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Agu 2015, 10:25 WIB
Sehari pascapenembakan 2 jurnalisnya, stasiun televisi di kota kecil Virginia, WDBJ7 mulai kembali beraktivitas normal.

Liputan6.com, Virginia - Sehari pascapenembakan 2 jurnalisnya, stasiun televisi di kota kecil Virginia, WDBJ7 mulai kembali beraktivitas normal. Mereka kembali menayangkan siaran pada Jumat 28 Agustus.

Dilansir dari CNN, Sabtu (29/8/2015), WDBJ7 mengirim kru berita untuk meliput pertandingan sepak bola sekolah menengah pada Jumat malam. Itu adalah acara live pertama stasiun televisi tersebut setelah rehat akibat insiden tragis yang menimpa wartawan dan juru kamera yang ditembak mati pada Rabu 26 Agustus pagi waktu setempat.

Para korban penembakan jurnalis, Alison Parker dan juru kamera Adam Ward begitu akrab di mata masyarakat Roanoke, North Carolina. Sehingga kematian mereka meninggalkan duka mendalam.

Demi mengenang keduanya, ketika pembukaan acara pertandingan sepakbola Northside High School lawan Pulaski County di pembuka musim, orang-orang di sana pun mengheningkan cipta.

Angka 7 yang merupakan salah satu dari nama stasiun TV itu (WDBJ7), dicat pada bagian tengah lapangan bola seluas 30 yard atau sekitar 27 meter.

Dua petugas polisi berdiri, diikuti dua jurnalis WDBJ7 yang hadiri di acara pertandingan tersebut.

"Attagirl," teriak si juru kamera seraya memeluk cepat reporternya.

Attagirl adalah ekspresi informal untuk kekaguman atas wanita atau perempuan.

Penonton televisi AS terkejut saat siaran langsung wawancara pada Rabu 26 Agustus sekitar pukul 07.00 waktu setempat, di mana Alison Parker dan juru kamera Adam Ward diberondong peluru.

Terlihat pula rekaman pria, yang kemudian diketahui sebagai Vester Flanagan, memegang sesuatu seperti pistol. Alison berteriak lalu gambar mendadak mengarah miring ke lantai, menandakan terjadi sesuatu dengan juru kamera. Semua adegan itu ikut tersiar ke televisi, sebelum kemudian redaksi memotongnya, beralih ke pembawa acara di studio yang terperangah. 

Beberapa jam kemudian, si penembak 2 jurnalis AS mengunggah rekaman dirinya menembak dalam jarak dekat ke internet. Rekaman-rekaman ini kemudian dihapus.

Vester Flanagan, yang dipecat oleh stasiun televisi tempat korbannya bekerja, WDBJ7, kemudian ia bunuh diri dalam pengejaran polisi.

Tamu yang diwawancara, Vicki Gardner dari Kamar Dagang Industri Daerah Smith Mountain Lake dilaporkan dalam kondisi stabil setelah menjalani operasi bedah. (Tnt)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya