Ratusan Pelajar Taiwan Tolak 'Buku Sesat'

Sejumlah pelajar tampak tidur di jalanan sekitar Gedung Kementerian Pendidikan, Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Mereka menggelar aksi menuntut pengunduran diri menteri pendidikan yang mengedarkan buku sekolah menyesatkan. (REUTERS/Pichi Chuang)

oleh Johan Fatzry diperbarui 31 Jul 2015, 17:00 WIB
20150731-Pelajar Unjuk Rasa-Taiwan1
Sejumlah pelajar tampak tidur di jalanan sekitar Gedung Kementerian Pendidikan, Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Mereka menggelar aksi menuntut pengunduran diri menteri pendidikan yang mengedarkan buku sekolah menyesatkan. (REUTERS/Pichi Chuang)
Sejumlah pelajar tampak tidur di jalanan sekitar Gedung Kementerian Pendidikan, Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Mereka menggelar aksi menuntut pengunduran diri menteri pendidikan yang mengedarkan buku sekolah menyesatkan. (REUTERS/Pichi Chuang)
Seorang Wanita tidur di jalanan sekitar Gedung Kementerian Pendidikan, Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Ratusan pelajar Taiwan turun ke jalan menuntut pengunduran diri menteri pendidikan yang mengedarkan buku sekolah menyesatkan. (REUTERS/Pichi Chuang)
Para Pelajar menggelar aksi protes anti-China berkumpul di sekitar Gedung Kementerian Pendidikan,Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Mereka marah atas beredarnya buku sekolah yang mempromosikan kebijakan Beijing, "One China". (REUTERS/Pichi Chuang)
Kepolisian menjaga Pelajar yang menggelar aksi protes anti-China di sekitar Gedung Kementerian Pendidikan,Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Ratusan pelajar Taiwan turun ke jalan menuntut pengunduran diri menteri pendidikan Taiwan. (REUTERS/Pichi Chuang)
Pelajar nekat menerobos pagar berduri untuk masuk ke Gedung Kementerian Pendidikan,Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Kemarahan mereka dipicu oleh aksi bunuh diri salah satu rekannya di tengah perselisihan buku sekolah "One China". (REUTERS/Pichi Chuang)
Pagar tampak rusak akibat para pelajar Taiwan menerobos masuk ke Gedung Kementerian Pendidikan,Taipei, Taiwan, Jumat (31/7/2015). Mereka marah atas beredarnya buku sekolah yang mempromosikan kebijakan Beijing, "One China". (REUTERS/Pichi Chuang)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya