JK: Hukum yang Jalan, Jangan Bom

Menurut JK, Indonesia merupakan negara hukum yang mengedepankan perdamaian dan saling menghormati.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 23 Jul 2015, 15:41 WIB
Ekspresi Wapres Jusuf Kalla saat hadiri buka bersama di Gedung KPK , Jakarta, Kamis (9/7/2015). Presiden, Wapres dan sejumlah pejabat negara menghadiri acara buka puasa bersama yang digelar KPK. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Indonesia merupakan negara hukum yang mengedepankan perdamaian dan saling menghormati, sehingga tercipta situasi kerukunan antarumat beragama. Bila ada masalah, penyelesaian menempuh jalur hukum, tidak dengan main hakim sendiri.

"Kita ini (Indonesia) bukan Timur Tengah, jangan bawa adat Timur Tengah ke sini," ucap politisi yang akrab disapa JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (23/7/2015).

Menurut JK, bila ada masalah, maka masyarakat diharapkan jangan main hakim sendiri. Apabila bertindak semena-mena, malah akan memperkeruh suasana. Ia menegaskan peraturan perundang-undangan di Indonesia sudah cukup adil untuk menyelesaikan masalah yang ada.

"Kita hukum yang jalan. Jangan di sini bom, di sini bom, enggaklah. Kita negara yang taat pada hukum, siapa yang salah, ya dihukum," tegas JK.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan toleransi merupakan unsur yang penting dalam masyarakat yang majemuk.

"Negara kita ini beragam. Ada beragam tradisi, ada beragam budaya, ada beragam agama," kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerja di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu 18 Juli 2015.

Kepala negara menegaskan Indonesia yang memiliki beragam tradisi, budaya dan agama akan maju bila memiliki toleransi. (Ans/Sss)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya