Pengamat: Moeldoko Masuk Kabinet Tergantung Pertimbangan Jokowi

Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro menilai Moeldoko berpeluang dilirik oleh Presiden Jokowi masuk dalam jajaran kabinet.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 20 Jul 2015, 04:26 WIB
Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko saat mengikuti upacara pengangkatan Presiden Jokowi sebagai warga kehormatan Pasukan khusus TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut-sebut bakal merombak sejumlah pembantunya di Kabinet Kerja. Hal ini sebagai tindak lanjut atas evaluasi kinerja para menterinya.

Salah satu menteri yang paling kuat diisukan akan diganti adalah Menteri Koordinator Hukum Politik dan Keamanan Tedjo Edhi Purdijatno. Mantan Panglima TNI Moeldoko pun disebut-sebut sebagai calon kuat pengganti politisi Partai Nasdem tersebut.

Pengamat politik dari LIPI Siti Zuhro menilai Moeldoko berpeluang dilirik oleh Presiden Jokowi masuk dalam jajaran kabinet. Tentunya ada sejumlah pertimbangan dari Jokowi jika memilih Moeldoko.

"Kalau itu memang menjadi domain dari Pak Presiden," kata Zuhro di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (19/7/2015) malam.

Berkaca pada ditunjuknya Sutiyoso sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), sambung Zuhro, sebelumnya tidak ada yang menyangka bahwa mantan Pangdam Jaya itu mampu dipercaya Presiden Jokowi sebagai orang nomor satu di barisan intelijen.

Oleh sebab itu, hal yang sama juga dapat terjadi pada Moeldoko. Menurutnya, peluang Moeldoko mengisi jabatan menteri juga bisa saja terjadi.

"Kita memang tidak mengira misalnya Bang Yos jadi Kepala BIN. Menurut saya tidak menutup kemungkinan juga bahwa akan ada pertimbangan-pertimbangan dari Bapak Presiden," ucap Zuhro.

Sebelumnya, kabar kalau Moeldoko digadang-gadang untuk posisi Menkopolhukam sudah terdengar sejak dia masih menjabat Panglima TNI. Apalagi kabar tentang akan adanya reshuffle kabinet usai Lebaran ini makin menguat. Namun, Moeldoko tetap menampik kabar itu.

"Wualah, ngarang itu. Enggak jelas itu," ujar Moeldoko usai mengikuti rapat paripurna bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin 6 Juli lalu. (Ado/Dan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya