Cegah Terorisme, Jepang Pasang Pemindai Tubuh Canggih di Bandara

Pemerintah Jepang akan memperkuat keamanan bandara dengan alat pemindai tubuh yang lebih canggih.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 13 Jul 2015, 15:16 WIB

Liputan6.com, Tokyo - Untuk memperkuat pencegahan aksi terorisme dalam pesawat, Kementerian Pertanahan, Perhubungan, Infrastrur, dan Pariwisata Jepang akan mengoperasikan alat pemindai seluruh tubuh di 3 bandara besar di Jepang. Rencananya, alat ini akan dipasang di Bandara Narita, Haneda, dan Kansa.

Pada 2020 nanti, saat pelaksanaan Olimpade, seluruh bandara di Jepang telah memiliki alat pemindai tubuh yang bukan sekadar alat biasa.

Awalnya pemerintah Jepang sudah berencana memasang alat ini pada 2010, tapi belum bisa terencana karena mahalnya alat tersebut. Kemudian, sejalan dengan banyaknya warga Jepang yang menjadi korban teroris, pemerintah negeri sakura itu kembali memikirkan memasang alat tersebut.

"Kami akan kembali mengetes mesin pemindai ini untuk melihat sejauh mana alat ini berhasil bekerja dengan baik demi keamanan penerbangan." kata pejabat kementerian tersebut kepada Mainichi seperti dikutip Liputan6.com, Senin (13/7/2015).

Karena alat ini sangat mahal, pemerintah negeri matahari terbit ini berencana menggaet maskapai besar dan pihak bandara untuk pendanaan.

Teknologi baru dengan gelombang eletronik ini mampu menerawang tubuh manusia hingga balik bajunya. Bahkan benda-benda seperti metal, plastik, kayu dan air dapat terlihat dalam waktu 3 detik.

Model terbaru ini di klaim tidak akan menggangggu area pribadi penumpang dibanding model sebelumnya.

Bandara udara seluruh dunia mulai memakai alat pemindai seluruh tubuh ini setelah insiden Desember 2009. Saat itu seorang pria dari Nigeria berhasil membawa bahan peledak di penerbangan dari Amerika Serikat ke Belanda.

Beruntung tidak terjadi ledakan, namun memunculkan pertanyaan mengapa detektor metal tidak dapat menemukan bahan peledak yang ia sembunyikan di balik baju pelaku. (Rie/Mut)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya