Sentimen Anti-China di Turki, Beijing Keluarkan Travel Warning

China mengeluarkan travel warning bagi warganya yang sedang berada di Turki, setelah insiden anti-China akhir pekan lalu.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 07 Jul 2015, 09:54 WIB
Muadzin melakukan panggilan shalat di Masjid terbesar di XinJiang.

Liputan6.com, Istanbul Kedutaan besar China di Turki mengeluarkan travel warning kepada warganya setelah insiden penyerangan turis asal Tiongkok saat demo anti-China berlangsung akhir pekan lalu.

Seperti dikutip dari CNN, dalam pernyatannya di situs Kedutaan China, pihak Beijing meminta warganya untuk berhati-hati, hindari keluar jalan sendiri dan tidak mendekati dan mengambil gambar orang-orang yang berdemonstrasi.

Hubungan China dan Turki merenggang setelah Pemerintah Tiongkok melarangwarga Uighur untuk melakukan ibadah Ramadan. Turki, yang merasa punya kesamaan budaya dengan Uighur memprotes kebijakan China tersebut. Protes anti-China yang dilakukan oleh warga Turki salah satunya dengan membakar bendera China.

Saat demo berlangsung, televisi Turki memperlihatkan polisi mencoba melerai aksi mereka. Para demonstrator tampak sedang hendak mengganggu turis perempuan bermuka Asia Timur. Dalam rekaman tersebut turis tersebut membela diri, "Saya bukan China! Saya Korea!"

Koran-koran Turki melaporkan restoran 'Happy China' di Istanbul dirusak oleh sekelompok orang yang dipercaya sebagai kelompok anti-China.

Minggu lalu, Turki mengirimkan nota diplomatik kepada China mengenai laporan pelarangan puasa untuk warga Uighur di Xinjiang, namun China  telah menyangkal telah memberikan larangan tersebut. Juru bicara luar negeri China, Hua Chunying, meminta Turki untuk menghormati kedaulatan negerinya. (Ein)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya