5 Obat yang Bisa Dicoba untuk Pasien MERS CoV

Meskipun obat-obat ini belum benar-benar teruji secara ilmiah, tapi sudah mulai digunakan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Jun 2015, 17:30 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak calon jemaah haji untuk meningkatkan kewaspadaan MERS

Liputan6.com, Jakarta Korea Selatan kembali melaporkan kematian akibat virus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) pada Sabtu (27/6). Artinya korban meninggal di Korea Selatan telah berjumlah 32 orang. Hal ini otomatis menaikkan angka kematian menjadi 17,5 persen, naik terus dari 15 persen minggu lalu dan 10 persen dua minggu yang lalu.

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan dan Member, WHO Emergency Committe on MERS CoV, Prof dr Tjandra Yoga Aditama, negeri gingseng itu juga masih merawat 15 pasien MERS CoV lainnya yang saat ini dalam kondisi kritis.

"Saat ini belum ada pengobatan yang dapat mematikan virus korona penyebab MERS. Namun, selain terapi suportif sesuai parahnya penyakit, ada lima obat yang kini coba digunakan di beberapa negara," katanya, seperti dimuat dalam keterangan pers, Senin (29/6/2015).

Meskipun obat-obat ini belum benar-benar teruji secara ilmiah, tapi sudah mulai digunakan, yaitu:

1. Plasma konvalesens, yaitu darah dari pasien yang yang sembuh dari MERS dianggap punya zat anti
2. Ribavirin, suatu jenis antivirus
3. Protease inhibitor dengan nama Kaletra, yang biasa dipakai mengobati HIV AIDS
4. Beta interferon, yang pernah dipakai mengobati SARS
5. Interferon alfa 2 A

Selain itu, kata dia, jenis obat lain yang kadang-kadang digunakan meliputi Nitazoxanide, Cyclosporin A, Immunoglobulin Intravena dan Dipeptidyl Peptidase 4 (DPP4, atau dikenal dgn CD 26).

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya