Benarkah Makanan Manis Bikin Anak Jadi Hiperaktif?

Gula atau minuman manis, jelas Benton, justru membantu anak-anak dalam menyelesaikan segala tugas sekolah.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Jun 2015, 16:00 WIB
Gula atau minuman manis, jelas Benton, justru membantu anak-anak dalam menyelesaikan segala tugas sekolah.

Liputan6.com, London - Takut si kecil menjadi hiperaktif, para orangtua mulai membatasi makanan manis di setiap perayaan ulang tahun anak-anaknya. Tak ada lagi kue ulang tahun, permen, dan segala makanan manis, baik yang dihidangkan maupun sebagai bingkisan untuk dibawa pulang.

Namun, Profesor Psikologi di Swansea University, David Benton membantah gula berdampak seperti itu. Setelah melakukan uji coba dengan memberikan glukosa pada orang orang, David yakin gula tidak membuat orang lebih enerjik.

Gula atau minuman manis, jelas Benton, justru membantu anak-anak dalam menyelesaikan segala tugas sekolah. Karena gula mampu meningkatkan konsentrasi dan suasana hati mereka.

Bila David Benton menyebut gula sangat aman bila dikonsumsi anak-anak, Profesor Graham Macgregor dari Wolfson Institute di Queen Mary University of London justru menyarankan para orangtua membatasi anak-anaknya dalam mengonsumsi makanan olahan.

"Ini dilakukan untuk memerangi epidemi obesitas pada anak," kata dia dikutip Daily Mail pada Senin (8/6/2015).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya