Liputan6.com, Jakarta - Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas disebut-sebut dalam persidangan mantan Ketua Komisi VI DPR, Sutan Bhatoegan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis 4 Juni 2015. Nama putra bungsu mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY ini disebut oleh Rudi Rubiandini saat mantan Kepala SKK Migas tersebut memberikan keterangan di pengadilan sebagai saksi.
Politikus Partai Golkar Misbakhun heran karena Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak pernah memanggil Ibas walau nama tersebut sering disebut.
"Justru sebuah tanda tanya besar bagi saya ketika nama Mas Ibas sudah disebut berkali-kali dalam BAP Pak Sutan Bathoegana dan disebutkan dalam kesaksian para saksi di pengadilan Tipikor," tanya Misbakhun melalui pesan singkat, Minggu (7/6/2015).
Menurut dia, KPK harus memanfaatkan momentum disebutnya nama Ibas sebagai pembuktian KPK belum melempem.
"KPK harus memanfaatkan momentum disebutkannya nama Mas Ibas ini untuk mengangkat kembali reputasinya yang sudah mulai terpuruk akibat kekalahannya dalam 3 kali pra peradilan," jelas dia.
Anggota Komisi XI DPR RI itu juga mengatakan KPK sudah tidak terhalang lagi oleh kekuasaan jika akan memeriksa Ibas. Selain itu, hal ini terkait mafia migas yang harus segera diberantas.
"Sudah tidak ada penghalang kekuasaan bagi KPK untuk memeriksa Mas Ibas dalam keterlibatannya dalam kasus yang disebutkan oleh Pak Sutan. Apalagi ini menyangkut isu perminyakan dan gas yang sarat dengan mata rantai mafia yang membelit pusat kekuasaan politik. KPK harus punya keberanian untuk membongkarnya," ungkap Misbakhun.
Sementara itu, Direktur Centre for Bugdet Analysis, Uchok Sky Khadafi, juga merasa heran karena pengakuan Sutan tidak membuat KPK memeriksa Ibas, setidaknya meminta keterangan.
Dia meminta agar DPR, khususnya Komisi III DPR, bisa bertindak. Apalagi, Komisi III mempunyai fungsi mengawasi sehingga bisa menindaklanjutinya.
"Aneh saja, sudah ada pengakuan Sutan, tapi tidak ada satupun langkah baik dari penegak hukum, maupun lembaga politik seperti DPR yang sekaligus mempunyai fungsi pengawasan untuk menindaklanjutinya," tutur Uchok.
Sebelumnya, Sutan mengaku dia pernah dikontak langsung oleh Eka Putra, mantan staf Bendahara Umum Partai Demokrat Sartono Utomo.
"Yang ngontak saya itu Eka mengatasnamakan Ibas. (Eka) bilang Ibas mau ketemu. Kalau tidak bisa ketemu Mas Ibas, ketemu temannya, si Deni (Deni Karmaina)," ujar Sutan.
Sutan menjelaskan pertemuan yang di Bima Sena itu membicarakan mengenai 'mengalahkan yang menang dan memenangkan yang kalah.' Hal tersebut tak lain soal PT Timas Suplindo yang menang dalam proses tender proyek pembangunan offshore Chevron. (Bob/Yus)
Politikus Golkar: KPK Harus Berani Panggil Ibas
Misbakhun heran karena Komisi Pemberantasan Korupsi tidak pernah memanggil Ibas walau nama tersebut sering kali disebut.
diperbarui 07 Jun 2015, 14:30 WIBEdhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Perlukah USG 4 Dimensi Janin 4 Bulan Lengkap? Begini Prosedurnya
Jadi Titik Terbang Haji, Kebutuhan Avtur di Bandara Soekarno-Hatta Bakal Meroket 234%
Kebutuhan Aktualisasi Diri adalah Bentuk Kematangan Seseorang, Begini Cara Mencapainya
Gempa M5,8 Guncang Bolaang Mongondow Sulut, Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi
Harga Kripto Hari Ini 13 Mei 2024: Bitcoin dan Ethereum Kompak Menghijau
Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Bolaang Mongondow Sulut, Tidak Berpotensi Tsunami
6 Keponakan Artis Ini Jarang Tersorot, Tak Kalah Memesona dari Sang Tante
Gambaran Kondisi Gawat Darurat Fitnah Besar di Akhir Zaman, Sudah Diperingatkan Rasulullah
Bali Maritime Tourism Hub Rampung September 2024, Erick Thohir Bidik Dampak Ekonomi Jumbo
Metro Sepekan: Lima Fakta Terkuaknya Alasan Ria Ricis dan Teuku Ryan Cerai, Dokumen Perceraian Viral
ESB Hadirkan Asisten AI Pertama di Dunia untuk Sektor Bisnis Kuliner
6 Fakta Menarik Gunung Manado Tua di Sulawesi Utara, Tak Kalah Indah dengan Bawah Laut Bunaken