Pengusaha Minta Pembangunan Wilayah Timur Tak Diserahkan ke Asing

Pengembangan wilayah Indonesia Timur juga sebaiknya dilakukan dengan pola khusus mengikuti karakteristik budaya masyarakat setempat.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Mei 2015, 12:44 WIB
Ilustrasi Kadin Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) meminta pengembangan wilayah Indonesia Timur tidak dikuasai asing, seperti yang terjadi di wilayah Indonesia Barat.

Selain itu, Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto menyarankan, pengembangan wilayah Indonesia Timur sebaiknya dilakukan dengan pola khusus mengikuti karakteristik budaya masyarakat setempat.

"Dalam kesempatan ini, sebaiknya ekonomi wilayah timur dikembangkan pola khusus yang sesuai karakteristik, sesuai sosial kultural. Sebagai contoh Riau yang kini lebih banyak dikuasai asing," kata Suryo, dalam acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Trade Invesement Forum, di Jakarta, Senin (25/5/2015).

Menurut Suryo, pembangunan wilayah timur harus dikembangkan sendiri oleh industri nasional dengan menggunakan metode ekonomi inklusif, yaitu masyarakat ikut berkontribusi.

"Ekonomi inklusif akan naik bila didorong pula Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dengan potensi ini, saya kira industri dan wisata bahari wilayah timur akan membaik," tambah dia.

Suryo menilai sebenarnya arah program Presiden Jokowi sudah jelas, di mana pembangunan akan dimulai dari wilayah timur dengan prioritas sektor yang langsung berhubungan pada kebutuhan masyarakat.

Program ini pun dinilai membutuhkan dukungan dari pemerintah sendiri. "Maka sinergi diperlukan, dalam regulasi dan pelaksanaan perizinan," pungkas Suryo. (Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya