Liputan6.com, Jakarta - Menjadi manajer di sebuah perusahaan adalah tugas yang tidak mudah. Anda harus membantu karyawan, memotivasi mereka untuk bekerja, merencanakan proyek-proyek dan membuat keputusan.
Namun di Google berbeda. Head of Human Resource Google, Laszlo Bock, dalam wawancara dengan Quartz berbagi cerita tentang employing dan mengelola orang. Bock bergabung dengan Google sejak 2006.
Bock mengatakan, mengelola para Googler (sebutan untuk para pekerja Google) adalah pengalaman yang sangat berbeda. Sebab di Google, Anda harus berhadapan dan mengelola orang-orang yang mungkin jauh lebih pintar dari Anda.
Di kebanyakan perusahaan, umumnya Anda akan mendapatkan reward dan dipromosikan karena memiliki wawasan yang lebih baik daripada orang-orang yang ada di sekeliling Anda. Anda juga harus mampu bermain politik. Anda juga harus bersikap tegas dan membuat keputusan.
Di Google, menurut Bock, mengelola karyawan bukan berarti membuat keputusan. Namun bagaimana Anda bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari tim.
Bock menjelaskan, manajer di Google tidak memiliki banyak kontrol dan kekuasaan dibanding di banyak perusahaan lain. Bahkan tidak memutuskan siapa yang direkrut, atau seberapa besar seseorang dapat bonus, dan tidak memutuskan siapa yang akan dipromosikan.
"Anda hanya perlu memotivasi mereka tanpa ada pengaruh kekuasaan. Anda 'dipaksa' mencari cara untuk menambah nilai tanpa bergantung pada power, dan Anda melakukannya dengan cara mempengaruhi dengan memberikan kesempatan untuk belajar, dan memberikan orang lain lebih banyak kebebasan," imbuhnya.
Dalam 10 tahun terakhir ini, Google telah merekrut lebih dari 40.000 orang karyawan untuk bekerja di perusahaannya. Banyaknya riset-riset 'gila' yang dilakukan Google menyebabkan perusahaan tak memperdulikan prestise perguruan tinggi di dalam CV lamaran kerja. Perusahaan secara dramatis mengubah kebijakan gaji dan cara menyajikan makanan di kafetaria-nya, termasuk soal cuti hamil.
Di Google, seseorang ditunjuk menjadi CEO karena memang orang tersebut punya nilai, karena ada masalah yang perlu diselesaikan dan orang tersebutlah yang dianggap terbaik untuk menyelesaikannya.
(dew)
Bedanya Kerja Jadi Manajer di Google
Di Google, Anda harus berhadapan dan mengelola orang-orang yang mungkin jauh lebih pintar dari Anda.
diperbarui 05 Mei 2015, 08:54 WIBDi Google, Anda harus berhadapan dan mengelola orang-orang yang mungkin jauh lebih pintar dari Anda.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Polisi Sebut Brigadir RAT Jadi Ajudan atau Driver Pengusaha Tanpa Izin
Di Hannover Messe 2024, Otorita IKN Terima Surat Minat Investasi dari Australia dan Yogyakarta
Bukalapak Kantongi Pendapatan Rp 1,16 Triliun, Tumbuh 16% pada Kuartal I 2024
Hasil Olah TKP, Ini Barang Bukti yang Ditemukan Polisi di Kasus Brigadir RAT Tewas Bunuh Diri
VIDEO: Mobil Patroli Polantas Tabrak Rumah Makan di Bolaang Mongondow
Cerita Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran dengan Kerugian Diprediksi Rp224 Juta
APJATEL Berharap Layanan Internet Satelit Starlink Cakup Wilayah Sub-Urban Indonesia
Di Balik Manfaat Dahsyat Berpuasa 'Senin Kamis' untuk Kesehatan
Saksikan Sinetron Tertawan Hati Episode Senin 29 April 2024 Pukul 20:00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Cek 10 Lokasi Nobar Semifinal Indonesia vs Uzbekistan di Kota Bandung: dari Kafe, Taman Kota, hingga Halaman Kantor
VIDEO: Momen Akrab Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Calon PM Singapura Lawrence Wong
Tantang Bayern Munchen di Semifinal Liga Champions, Real Madrid Tak Bisa Diperkuat Trio Andalannya