Lamban Tangani Suriah, Angelina Jolie Kecam PBB

Angelina Jolie mendatangi markas besar PBB di New York, untuk bertemu dengan Dewan Keamanan PBB.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 27 Apr 2015, 10:15 WIB
Angelina Jolie terlihat tersenyum di sela menghadiri rapat Dewan Keamanan PBB di New York, AS (24/4/2015). Angelina Jolie sebagai utusan PBB untuk pengungsi (UNHCR) meminta negara-negara maju untuk membantu pengungsi Suriah. (REUTERS/Lucas Jackson)

Liputan6.com, Los Angeles Angelina Jolie mendatangi markas besar PBB di New York, pada Jumat (24/4/2015) lalu untuk bertemu dengan Dewan Keamanan PBB. Angelina mengkiritik kegagalan PBB untuk mengakhiri perang di Suriah.

"Tujuan dari PBB adalah untuk mencegah dan mengakhiri konflik. Untuk membawa negara bersama-sama, untuk menemukan solusi diplomatik dan untuk menyelamatkan nyawa. Kami gagal untuk melakukan hal itu di Suriah," ungkap Angelina Jolie, dilansir laman Aceshowbiz, baru-baru ini.

Artis Angelina Jolie berbicara pada sidang Dewan Keamanan PBB di New York, AS (25/4/2015). Angelina Jolie sebagai utusan PBB untuk pengungsi (UNHCR) meminta negara-negara maju untuk membantu pengungsi Suriah. (REUTERS/Lucas Jackson)


"Masalahnya bukan kurang informasi. Kita tahu secara mendetil apa yang terjadi di Aleppo, Homs. Masalahnya adalah kurangnya kemauan politik," lanjut pemeran Maleficent.

Istri Brad Pitt ini pun mendesak PBB untuk meminta bantuan untuk tak lagi tumbuh pengungsi di Suriah. "Kita tidak dapat melihat Suriah, dan kejahatan yang timbul dari abu kebingungan, dan rasa ini bukan titik rendah di ketidakmampuan dunia untuk melindungi dan membela orang yang tidak bersalah."

Angelina Jolie dalam film Tomb Raider


Angelina Jolie telah bekerja selama 13 tahun untuk PBB, sebelum dirinya dipromosikan menjadi utusan kkhusus. Ibu enam anak ini menjadi duta untuk UNHCR, lenbaga di bawah PBB yang mengurusi pengungsi selama 10 tahun.

Angelina Jolie ajak Shiloh dan Zahara berbelanja


"Hal ini memuakkan untuk melihat ribuan orang tenggelam di ambang pintu benua terkaya di dunia...Jika kita tidak dapat mengakhiri konflik, kita memiliki kewajiban moral tak terhindarkan untuk membantu pengungsi dan memberikan jalan hukum untuk keselamatan," lanjutnya.(Mer/Ade)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya