Hamzah Haz: Harus Ada yang Mengalah Agar PPP Besar

Kedua kubu lebih baik saling menyerahkan kepada proses hukum yang sedang berjalan.

oleh Oscar Ferri diperbarui 02 Apr 2015, 15:15 WIB
Hamzah Haz datang sekitar pukul 10.30 bersama dengan istri mengenakan pakaian batik warna coklat batik, celana panjang hitam dan peci hitam.

Liputan6.com, Jakarta Kisruh dualisme kepemimpinan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengundang mantan ketua umumnya, Hamzah Haz, buka suara. Menurut Hamzah, kedua kubu lebih baik saling menyerahkan kepada proses hukum yang sedang berjalan.

"Biar proses hukum berjalan. Nanti bagaimana finalnya itu di pengadilan," kata Hamzah di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (2/4/2015).

Wakil Presiden di era Megawati Soekarnoputri ini melanjutkan, kisruh dualisme ini tidak akan kelar jika kedua kubu, baik kubu Romahurmuziy maupun kubu Djan Faridz masih tetap ngotot. Hamzah Haz menyatakan, lebih baik jika salah satu kubu ada yang mengalah demi tujuan PPP ke depannya.

"Salah satu harus mengalah. Mengalah kan penting, supaya PPP besar nanti," ujar Hamzah.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebelumnya mengeluarkan keputusan yang mengesahkan kepengurusan DPP PPP kubu Romahurmuziy. Namun surat keputusan (SK) pengesahan Menkumham itu digugat oleh DPP PPP kubu Djan Faridz ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Majelis hakim PTUN kemudian memutus menerima permohonan gugatan kubu Djan dan menyatakan SK Menkumham Nomor M.HH-7.AH.11.01 tahun 2014 tidak sah. Dengan begitu, pengesahan kepengurusan DPP PPP kubu Romahurmuziy oleh Menkumham otomatis batal. (Ali/Sun)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya