Hujan dan Petir Melanda Jelang Prosesi Pemakaman Lee Kuan Yew

Selain hujan deras, beberapa pekikan petir juga menggema Singapura. Warga Singapura tetap setia menghadiri prosesi pemakaman dengan payung.

oleh Rizki Gunawan diperbarui 29 Mar 2015, 11:32 WIB
Menurut Indeks Korupsi Dunia 2014 yang dirilis Transparency International, Singapura menjadi negara yang paling bersih korupsi di Asia.

Liputan6.com, Singapore City - Jenazah mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew akan dikremasi setelah upacara pemakaman digelar di Gedung Parlemen negeri singa. Menjelang prosesi penghormatan terakhir itu, Singapura diguyur hujan deras.

Dalam laporan langsung Channel News Asia, Minggu (29/3/2015), terlihat ratusan warga Singapura berdiri di pinggir jalan dengan memakai payung untuk melihat prosesi pengantaran jenazah Bapak Bangsa Singapura.

Sementara itu, dilaporkan juga bahwa putra Lee Kuan Yew yang kini menjabat PM Singapura Lee Hsien Loong baru saja tiba di Gedung Parlemen.

Reporter Channel News Asia melaporkan selain hujan deras, beberapa pekikan petir juga menggema Singapura. Ini merupakan yang kali pertama setelah negara tersebut dilanda cuaca panas.

Foto dok. Liputan6.com


Melalui akun Facebooknya, PM Lee Hsien Loong mencurahkan isi hatinya pada sang ayah. Dia mengatakan, kepergian Lee Kuan Yew sangat lah menyedihkan. Tapi itu merupakan bagian dinamika dari sebuah hidup.

"Ini pengalaman yang harus dilewati, segalanya bisa saja berubah," ujar Lee Hsien Loong.

Usai upacara pemakaman dan penghormatan terakhir, Lee Kuan Yew akan dikremasi. PM Lee Hsien Loong mengimbau seluruh warga Singapura untuk mengheningkan cipta selama satu menit pada pukul 16.00 waktu setempat nanti sebagai penghormatan terakhir untuk Lee Kuan Yew.

"Saya berharap, di mana pun kalian berada. Kalian semua turut tenang, diam sejenak dan menyanyikan lagu kebangsaan. Ini merupakan momen penting bagi kita semua yang tak akan terlupakan," ujar Lee Hsien Loong.

Lee Kuan Yew mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Singapura pada Senin 23 Maret dini hari, setelah berjuang melawan pneumonia atau paru-paru basah dalam beberapa pekan terakhir. (Riz/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya