Pedagang Beras Minta Keran Impor Beras Tetap Dibuka

Impor tetap perlu dilakukan pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan dan kebutuhan beras.

oleh Septian Deny diperbarui 27 Mar 2015, 17:23 WIB
Pekerja melakukan aktifitas pengangkutan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang Pasar Induk Cipinang menilai pemerintah harus tetap membuka keran impor di saat produksi produksi dalam negeri mengalami penurunan pada periode tertentu.

Ketua Umum Pedagang Pasar Induk Cipinang Zulkifli Rasyid bahkan menolak perkataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan tidak akan ada impor beras saat panen raya di Indramayu beberapa waktu lalu.

"Itu kemauan semua orang, tapi intinya impor itu perlu kalau seandainya kekurangan pasokan," ujarnya dalam Seminar Publik Politik Beras Era Pemerintahan Jokowi, di Jakarta, Jumat (27/3/2015).

Menurut Zulkifli, impor tetap perlu dilakukan pemerintah untuk menjaga keseimbangan pasokan dan kebutuhan beras di dalam negeri serta menstabilkan harga di pasar.

"Impor tetap dilakukan tetapi dipegang pemerintah, gunanya untuk stabilisasi dan menutup kekurangan di pasar. Impor sangat perlu sekali, harus tetap diadakan," lanjut dia.

Selain itu, Zulkifli juga berharap target swasembada yang dicanangkan pemerintah Jokowi benar-benar bisa terlaksana. Namun dia mengingatkan untuk mencapai target ini juga tidak mudah.

"Apakah itu bisa tercapai secepatnya?. Penduduk kita setiap saat bertambah sedangkan lahan berkurang, dan makanan pokok kita tetap beras. Kalau itu terwujud, saya sangat berterima kasih kepada pemerintah," tandasnya. (Dny/Nrm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya