Menteri Yuddy Meminta Pemerintah Bali Genjot Pelayanan Wisata

Meski Bali sudah memiliki prestasi dan keandalan pelayanan, tetapi sedikit saja mengalami cacat, maka persepsi masyarakat akan berubah.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 23 Mar 2015, 22:20 WIB
Yuddy Chrisnandi (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi mengakui, pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Bali kepada masyarakat sudah mengalami peningkatan. Namun hal tersebut belum cukup. Sebagai daerah tujuan wisata internasional, ia meminta agar pelayanan lebih difokuskan lagi untuk para wisatawan, khususnya wisatawan asing.

Yuddy mengungkapkan, Bali merupakan menjadi salah satu dari tiga pintu gerbang utama tamu luar negeri ke Indonesia, baik sebagai wisatawan, urusan kenegaraan, bisnis maupun untuk kepentingan lainnya. “Sekitar 30 persen orang asing yang datang ke Indonesia melalui Bandara Internasional Ngurah Rai di Denpasar. Sedangkan 45 persen melalui Bandara Soekarno Hatta, dan 10 persen melalui Batam,” ujar Yuddy saat melakukan tatap muka dengan Bupati dan aparatur sipil negara (ASN) Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (23/03/2015).

Oleh sebab itu, Yuddy mengharuskan semua elemen masyarakat Bali membangun kebersamaan untuk menyambut mereka. Sebab para tamu yang datang ke Pulau Dewata ini selalu membawa devisa yang menjadi harapan perekonomian.

Ditambahkan, di sinilah pentingnya aparatur negara, baik sipil, militer, maupun kepolisian untuk berdiri di depan, membantu masyarakat untuk selalu ramah dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada wisatawan. “Jangan ambil risiko sekecil apapun dengan tidak memberikan pelayanan terbaik,” tegas Yuddy.

Meski selama ini Bali sudah memiliki prestasi dan keandalan pelayanan, tetapi sedikit saja mengalami cacat, maka persepsi masyarakat akan berubah. “Contohnya PLN, kalau sepuluh menit saja listrik di Bandara padam, seperti pernah terjadi di Bandara Soekarno Hatta beberapa waktu lalu, maka kebaikan dan prestasi yang selama ini sudah dipegang dalam sekejap akan hilang,” ujarnya.

Bukan hanya PLN, tetapi hal seperti itu juga dialami oleh instansi lain, seperti Imigrasi dan Bea Cukai. Yuddy menuturkan, hari Minggu sekitar jam 07.00 pagi, sesaat setelah mendarat di Bandara Ngurah Rai, dia bersama Bupati Gianyar melakukan inspeksi mendadak di terminal internasional. Meskipun terlihat masih belum ideal, tapi beberapa hal sudah mengalami perbaikan. Misalnya, adanya penambahan jumlah loket-loket pelayanan. (Ndw/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya