Mantan Waka BIN: Target ISIS dalam 5 Tahun Kuasai Indonesia

Gejala ISIS di Indonesia sudah terlihat dengan dibentuk Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sekarang ini sudah menyebar.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 22 Mar 2015, 18:01 WIB
Sejumlah mahasiswa saling bergandengan tangan saat aksi menolak ISIS di Bundaran HI, Jakarta, Minggu (8/3/2015). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah diminta segera mewaspadai pergerakan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS. Sebab dalam 5 tahun, ISIS diperkirakan akan menguasai wilayah Asia, termasuk Indonesia.

"Target ISIS dalam 2 tahun terakhir itu kuasai Timur Tengah, kuasai Afghanistan, Iran, Turki, Maroko, Tanzania sampai Nigeria. Sedangkan target 5 tahunnya adalah Asia Selatan, Asia Tengah dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia)," ujar mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (Waka BIN) Asad Said Ali di Jakarta, Minggu (22/3/2015).

Asad mengatakan, gejala di Indonesia sudah terlihat dengan dibentuk Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang sekarang ini sudah menyebar.

"Dulu masih terpecah-pecah dari beberapa elemen. Sekarang menjadi satu wadah bernama JAD. Ini dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) bukan pimpinanya Baasyir (Abu Bakar Baasyir). Ini jamaah jihadnya Maman Abdurahman. Ini yang suatu saat akan didapuk jadi khalifahnya (pemimpinnya). Termasuk jaringan teroris Santoso," jelas dia.

Selain itu, kata Asad, demi memperpanjang kekuasaan di Asia Tenggara, JAD juga mempunyai jaringan di Malaysia sebagai perpanjangan tangan.

"Itu kepanjangan tangan JAD. Ini konsolidasi untuk perekrutan dan pendanaan. Artinya, mereka jelas sudah terstruktur. Anak muda bawa senjata, dibentuk ideologi, membuat bom bunuh diri," pungkas Asad Said Ali.

Belakangan ini banyak WNI pergi ke Suriah dan Irak yang diduga bergabung kelompok radikal ISIS. Belum lama ini, 16 WNI hilang di Turki yang diduga bergabung ISIS di Siria, 16 WNI berbeda juga diamankan otoritas keamanan Turki saat akan melewati perbatasan Suriah. Mereka diduga akan bergabung ISIS. (Rmn/Ans)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya