Liputan6.com, Sydney - Sebagian besar saham di kawasan Asia (bursa Asia) merosot mengikuti penurunan saham di Amerika Serikat (AS). Pendorong penurunan tersebut adalah saham-saham di sektor teknologi.
Mengutip Bloomberg, indeks MSCI Asia Pasifik turun kurang dari 0,1 persen menjadi 146,79 pada pukul 09.05 waktu Tokyo, Jepang. Setelah Bank Sentral AS (The Fed) mengumumkan kebijakannya kemarin, Indeks MSCI Asia Pasifik sempat naik 2 persen.
Indeks Topix Jepang tergelincir 0,1 persen. Indeks Kospi Korea Selatan sedikit berubah dan Indeks S&P/ASX 200 Australia, naik 0,1 persen. NZX 50 Selandia Baru menguat 0,2 persen.
Indeks Shanghai China dalam tujuh hari terakhir terus mengalami penguatan sehingga mampu mencetak rekor tertinggi sejak 2008. Keuntungan yang ditorehkan oleh perusahaan manufaktur menutupi kerugian yang berasal dari perusahaan penerbangan.
"Indeks kembali menunjukkan sisi fundamentalnya setelah ada sentimen The Fed," ungkap analis ANZ Bank, Wellington, Selandia Baru, Cameron Bagrie. Sebenarnya ada banyak sentimen yang mempengaruhi bursa Asia saat ini diantaranya kebijakan The Fed, Bank Sentral Eropa dan juga Bank Sentral Jepang.
Saat ini, Bank Sentral Amerika bekerja keras mengolah data-data ekonomi untuk memastikan kapan waktu yang tepat untuk menaikkan suku bunga. Selain itu mereka juga sedang menghitung seberapa ideal bunga harus dinaikkan.
Sementara, Bank Sentral Eropa dan Bank Sentral Jepang terus melanjutkan program stimulus untuk meningkatkan angka inflasi dan memicu pertumbuhan ekonomi. Selama beberapa tahun terakhir kawasan Eropa memang sedang menghadapi krisis ekonomi dan Jepang sedang menghadapi resesi.
"Saat ini pelaku pasar juga sedang menghitung seberapa besar dampak dari sentimen-sentimen tersebut ke pasar modal," tambahnya.
Pada penutupan semalam, Bursa saham Amerika Serikat berguguran karena penguatan dolar AS menekan harga minyak dan komoditas lainnya yang ditransaksikan dalam dolar. Hal ini mengirimkan saham-saham di sektor energi dan pertambangan anjlok.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 117,16 poin atau 0,65 persen menjadi 17.959,03, indeks S&P 500 kehilangan 10,23 poin atau 0,49 persen menjadi 2.089,27 dan Nasdaq Composite menguat 9,55 poin atau 0,19 persen menjadi 4.992,38.
Dolar AS menguat setelah melemah pada hari sebelumnya. Penyataan Bank Sentral AS ( The Fed) nampaknya lebih dovish dari yang diharapkan, bahkan seperti membuka pintu kenaikan suku bunga acuan pada Juni 2015. Harga saham di aS naik lebih dari 1 persen pada perdagangan kemarin merespons pernyataan The Fed. (Gdn)
Sentimen The Fed Berakhir, Bursa Asia Melemah
Indeks MSCI Asia Pasifik turun kurang dari 0,1 persen menjadi 146,79 pada pukul 09.05 waktu Tokyo, Jepang.
diperbarui 20 Mar 2015, 08:49 WIBBursa saham Asia bergerak menguat dengan indeks saham acuan MSCI Asia Pacific naik 0,5% pada Senin pekan ini.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Profil dan Karya Chairil Anwar, Sosok di Balik Lahirnya Hari Puisi Nasional 28 April
Bunga Zainal Pamer Koleksi Tas Hermes Sambil Berbaring Pakai Selang Oksigen dan Diinfus
Amalan Ringan Agar Mendapat Istighfar Para Malaikat hingga Hari Kiamat
Prabowo-Gibran Akan Pimpin Pemerintah Indonesia ke Depan, PGRI Ingatkan Ini
Mengenang 6 Fashion Fantastis Kim Ji Won di Drakor Queen of Tears, Pakai Korset Seharga Rp34 Juta
2 Debt Collector di Palembang yang Ribut dengan Aiptu FN Ditangkap, Satunya Menangis
6 Manajer Terbaik Arsenal Sepanjang Masa, Bawa Banyak Trofi ke London Utara
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024
BMKG Imbau Warga Cek Kondisi Bangunan Pasca Gempa Garut, Ini Alasannya
Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Anggota Polresta Manado Tiba Rumah Duka
Kisah Mbah Kholil Bangkalan Menertawai Kiainya saat Sholat, Ternyata karena Ini
Bangun Komunikasi dengan Parpol, Prabowo Disebut Ingin Buat Ini di Pemerintahan Barunya