Liputan6.com, Tunis - Kelompok radikal ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan di Museum Bardo yang populer di Kota Tunis, Tunisia, yang menewaskan 23 orang sehari sebelumnya. Pernyataan itu diperoleh dari sebuah rekaman audio yang diposting secara online.
"Invasi di salah satu sarang kafir itu diberkati," ujar pernyataan itu seperti dikutip Fox News, Kamis (19/3/2015).
Pernyataan itu mengatakan ada 2 penyerang dalam aksi di Museum Bardo dan mereka beraksi sampai kehabisan amunisi. Mereka juga berjanji akan melakukan serangan lebih lanjut.
"Tunggu kabar gembira dari apa yang akan merugikan Anda. Apa yang Anda lihat hari ini adalah 'hujan pertama'," tulis pernyataan itu.
Akun Twitter yang terkait dengan kelompok ISIS juga menggambarkan kegembiraan atas serangan tersebut sembari mendesak Tunisia untuk mengikuti saudara-saudara mereka.
ISIS, yang berbasis di Suriah dan Irak, memiliki afiliasi di negara tetangga Libia, di mana banyak warga Tunisia telah berjuang dan berlatih dengan kelompok-kelompok ekstrimis.
ISIS sendiri diyakini tidak memiliki pijakan di Tunisia, namun telah membentuk kehadiran di negara tetangga Libia dan Aljazair. Seorang analis kontraterorisme mengatakan kepada Fox News bahwa serangan di museum itu mungkin berhubungan dengan kematian Ahmed Rouissi, seorang komandan senior ISIS di Libya yang tubuhnya ditemukan pekan lalu di dekat Kota Sirte.
Rouissi adalah anggota terkemuka dari kelompok Ansar al-Sharia Tunisia dan diyakini bertanggung jawab atas pembunuhan 2 pemimpin oposisi Tunisia pada 2013. Awal pekan ini, seorang komandan lapangan ISIS asal Tunisia juga tewas dalam pertempuran di Libia.
Kamis pagi waktu setempat, polisi Tunisia menangkap 9 orang sehubungan dengan kekerasan yang terjadi di Museum Bardo.
Sebuah pernyataan dari Kantor Kepresidenan Tunisia mengatakan bahwa 5 dari mereka yang ditangkap langsung terhubung ke operasi teror tersebut, yang melibatkan 2 orang bersenjata. 4 Tersangka lainnya terkait dengan penyerang dan berbasis di luar Tunis. (Ado)
ISIS Mengaku Bertanggung Jawab Atas Serangan Berdarah di Tunisia
Pernyataan itu mengatakan ada 2 penyerang dalam aksi di Museum Bardo dan mereka beraksi sampai kehabisan amunisi.
diperbarui 20 Mar 2015, 01:23 WIBPenjagaan di lokasi penembakan Tunisia, Museum Bardo. (Reuters)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kesan dr. Tirta Jajal Trek Lari Merbabu Sky Race 2024: Tanjakannya Ekstrem, Pemandangannya Bagus Banget
Fadhilah Surat Al-Ikhlas agar Selamat dari Siksa Kubur, Baca di Waktu Ini
Dibayangi Sentimen Data Ekonomi AS hingga The Fed, Harga Emas Berpotensi Makin Berkilau?
Cuaca Indonesia Hari Ini Senin 29 April 2024: Hujan Mengguyur Mayoritas Wilayah Siang Nanti
IU Terharu Saat Baca Surat dari Penggemar, Janji Akan Lebih Sering Kunjungi Indonesia
Preman Pemalak Pedagang Duku Viral di Media Sosial, Polisi Buru Pelaku
Menang Tipis atas Tottenham Hotspur, Arsenal Bertahan di Puncak Klasemen
Presiden Palestina Minta AS Turun Tangan Hentikan Rencana Serangan Israel ke Rafah
Serunya Titik Kumpul Festival 2024 Hari Kedua Bareng Mahalini Hingga Parade Hujan, Begini Kata Penonton
Hari Ini, MK Mulai Sidangkan Sengketa Pileg 2024
4 Zodiak Ini Berkelas Banget Saat Putus Cinta
Google Doodle Angkat Tari Rangkuk Alu, Mengenal Tarian Tradisional Penuh Semangat dari Manggarai