Seberapa Aman Kateterisasi Jantung?

Meski kateterisasi jantung ini lazim dilakukan kebanyakan pasien jantung, tapi sebenarnya seberapa aman prosedur ini?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 05 Mar 2015, 09:00 WIB
Ilustrasi kateterisasi jantung. Foto: heart-cardiovascular-health

Liputan6.com, Jakarta Untuk melihat seberapa parah penyumbatan pada pembuluh koroner jantung dokter akan menyarankan prosedur kateterisasi jantung. Selama prosedur ini, pipa tipis berukuran panjang yang dinamai kateter akan dimasukkan ke dalam pembuluh vena atau arteri yang ada di lipat paha, leher, atau lengan kemudian diputar melalui pembuluh darah Anda agar sampai ke jantung.

Meski kateterisasi jantung ini lazim dilakukan kebanyakan pasien jantung, sebenarnya seberapa aman prosedur ini?

Menurut Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dari RS Pertamedika Sent  ul, dr Hasril Hadis, SpJP(K), FIHA, prosedur ini cukup aman menngingat kateterisasi bisa dilakukan tanpa bius total atau hanya bius umum di ruang khusus kateterisasi atau disebut Cath Lab.

"Di Cath Lab, kateter dimasukkan melalui pembuluh darah. Bisa dari pergelangan tangan atau lipat paha yang nantinya ditelusuri higga ke jantung. Untuk melihat koroner, kita masukkan obat atau kontras sehingga pembuluh darah terlihat di monitor. Nanti bisa terlihat dimana dia menyempit dan seberapa besar penymbatannya. Ketika sudah ketahuan, dokter akan mengevaluasi. Apakah hanya perlu minum obat saja, pasang ring, atau bypass," kata Hasril saat diwawancarai Liputan6.com, ditulis Rabu (4/3/2015).

Yang jelas, kata dia, setiap prosedur ada risikonya. Semakin tinggi faktor dengan serangan jantung, maka risiko juga bisa lebih tinggi. "Dokter akan melakukan yang terbaik dan meminimalkan risiko. Kalau penyempitan banyak, dokter juga akan mencari jalan terbaik."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya