Ketua DPRD DKI: Ahok Jangan Ajak Berantem

Perang urat saraf antara DPRD DKI Jakarta dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak kunjung usai.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Feb 2015, 13:36 WIB
Pada tahun 2009, Basuki mencalonkan diri dan terpilih menjadi anggota DPR RI dari daerah pemilihan Bangka Belitung mewakili Partai Golkar. Ia sukses meraup 119.232 suara dan duduk di Komisi II. (Dok.Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Perang urat saraf antara DPRD DKI Jakarta dan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tak kunjung usai. Belakangan, pihak eksekutif dan legislatif Ibukota itu memperdebatkan soal Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2015.

Anggota dewan bahkan berencana mengajukan hak angket atas keputusan Ahok yang kukuh menggunakan sistem baru penyusunan APBD DKI Jakarta, e-budgeting. Mantan Bupati Belitung Timur itu kini diminta untuk berbicara baik-baik dengan DPRD DKI Jakarta.

"DPRD punya hak untuk legislasi, hak budgeting, ajak ngobrol, jangan ajak berantem," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi di kantornya, Jakarta, Kamis (26/2/2015).

"Saya sudah menyatukan DPRD ini 106 full, tidak ada KIH dan KMP yang ada koalisi Kebon Sirih. Tujuan baik untuk membangun ibukota yang baik," imbuh dia.

Nyatanya, kata dia, sampai saat ini tidak juga ada itikad baik dari Ahok untuk berbicara dengan DPRD DKI Jakarta. "Dia kan teman saya, saya pemenang pemilu di Jakarta, bisa diajak ngomong. Ini diajak ngomong iya besoknya lain lagi. Ahok harus stabil, jangan labil seperti ini," ucap dia.

Prasetyo menegaskan, biar bagaimana pun, Ahok tetap harus mengikuti prosedur yang ada. Jangan seperti sekarang, sambung dia, Ahok menyebut DPRD oknum dan penipu.

"Prosedurnya sudah benar kok. Kenapa saya buat surat, resmi lho, saya  Ketua DPRD lho, tapi dia (Ahok) bilang oknum, abis oknum ada penipu, lho kok. Silakan buktikan, ayo buka, semua orang punya bukti," tandas Prasetyo. (Ndy/Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya